01 Maret 2025
10:22 WIB
Bursa Sepekan: IHSG Turun 7,83% Jadi 6.270,59
Data bursa sepekan BEI menunjukkan IHSG pekan ini turun 7,83% dan berada pada level 6.270,59 dari posisi 6.803 pada pekan lalu.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Karyawan memotret layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/11/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni periode tanggal 24 hingga 28 Februari 2025, ditutup bervariasi.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami perubahan atau penurunan sebesar 7,83% menjadi berada pada level 6.270,59 dari 6.803 pada pekan lalu," kata Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi, Jumat (28/2) malam.
Kemudian, lanjut dia, pelemahan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa. Pada pekan ini, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa 1,18 juta kali transaksi, turun 4,52% dari 1,23 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini pun turut mengalami penurunan sebesar 7,68% menjadi Rp10.880 triliun dari Rp11.786 triliun pada sepekan sebelumnya.
Baca Juga: Bukan Danantara, BEI Ungkap Tiga Alasan IHSG Terpuruk Seminggu Ini
Sementara itu, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 21,62% menjadi 22,36 miliar lembar saham, dari 18,38 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Peningkatan turut dialami oleh rata-rata nilai transaksi harian Bursa, yaitu sebesar 16,19%, sehingga menjadi Rp13,69 triliun dari Rp11,78 triliun pada pekan sebelumnya.
Kautsar menuturkan, investor asing para Jumat (28/2), mencatatkan nilai jual bersih Rp2,91 triliun. Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp21,90 triliun.
Kegiatan Sepekan
Mengawali pekan ini tepatnya pada Senin (24/2), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar SPPA Award 2024 di Main Hall BEI sebagai bentuk apresiasi bagi institusi Pengguna Jasa yang aktif di Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) dan berkontribusi dalam meningkatkan likuiditas pasar alternatif.
Penghargaan diberikan berdasarkan total nilai transaksi di SPPA sepanjang 2024, dengan kategori utama Most Active Bank yang diraih oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk), Most Active Securities Firm yang diraih oleh PT BRI Danareksa Sekuritas, serta Best Market Maker yang diraih oleh Citibank N.A.
Kategori Rising Star of The Year diraih oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk dan PT Mandiri Sekuritas, sementara Most Engaged Dealer diberikan kepada PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (berdasarkan total nilai transaksi) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (berdasarkan total frekuensi transaksi).
BEI berharap penghargaan ini dapat mendorong partisipasi lebih besar dari Pengguna Jasa dalam meningkatkan likuiditas pasar alternatif melalui SPPA.
Bertujuan memberikan pilihan diversifikasi portofolio bagi investor di pasar modal Indonesia serta memperluas akses pasar, Self-Regulatory Organization yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan pembukaan perdagangan dalam rangka peluncuran produk derivatif baru, yaitu Foreign Index Futures (Kontrak Berjangka Indeks Asing/KBIA) pada Selasa (25/2) di Main Hall BEI.
SRO meluncurkan Foreign Index Futures dengan underlying indeks MSCI Hong Kong Listed Large Cap dengan kode MSLCHK. MSLCHK diciptakan untuk merepresentasikan performa saham-saham berkapitalisasi pasar besar yang tercatat di Hong Kong Stock Exchange. Pada perdagangan perdananya hingga Jumat (28/2), SRO telah berhasil mencatatkan transaksi senilai Rp38,82 juta.
Pada Rabu (26/2), Obligasi Berkelanjutan V Merdeka Copper Gold Tahap II Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi dicatatkan dengan nilai pokok sebesar Rp2,8triliun.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk Obligasi adalah idA+ (Single A Plus) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 17 emisi dari 13 emiten senilai Rp21,19 triliun.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 596 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp476,47 triliun dan US$85,7053 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp6.166,04 triliun dan US$502,10 juta.
Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak delapan emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,41 triliun.
Baca Juga: Bursa Sepekan: IHSG Naik 2,48% Jadi 6.803
Pada hari yang sama, Rabu (26/2), SRO menyelenggarakan kegiatan donor darah di Surabaya sebagai bagian dari program CSR dalam rangka HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia. Acara ini merupakan yang ketiga setelah Jakarta dan Semarang, dengan target pengumpulan 150 kantong darah.
Selain donor darah, SRO menjalankan berbagai kegiatan CSR seperti bantuan fasilitas pendidikan, penanaman pohon, pembangunan infrastruktur, dan dukungan bagi UMKM. Program-program ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan mencerminkan komitmen pasar modal dalam memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dalam rangka memberikan apresiasi atas kinerja dan kontribusi dalam pengembangan pasar modal Indonesia di sepanjang tahun 2024, BEI menyelenggarakan Penghargaan Galeri Investasi (GI) BEI 2025 pada Kamis (27/2) di Main Hall BEI.
Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi GI BEI dalam mengedukasi masyarakat, meningkatkan literasi keuangan, serta mendorong pertumbuhan jumlah investor di Indonesia.
Dalam penghargaan GI BEI 2025, apresiasi diberikan kepada perguruan tinggi, sekolah menengah, pemerintah daerah, maupun Anggota Bursa (AB) yang menjadi mitra yang dibagi ke dalam delapan kategori penghargaan.
Kemudian pada hari yang sama, Kamis (27/2), BEI dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) kembali mengadakan Women's Inspiring and Networking Group (WING) di Jakarta, dengan tujuan mendorong kesetaraan gender dalam kepemimpinan perusahaan dan kebijakan inklusif.
Acara ini mengundang sekitar 20 pimpinan perusahaan untuk berdiskusi mengenai tantangan dan strategi meningkatkan jumlah perempuan dalam Tim Kepemimpinan Eksekutif (ELT).
Melalui diskusi dan sesi berbagi pengalaman, WING diharapkan dapat memperkuat komitmen perusahaan dalam pemberdayaan perempuan, menciptakan lingkungan kerja yang lebih setara, dan mendorong perubahan positif yang berkelanjutan bagi dunia bisnis di Indonesia.