05 April 2024
14:14 WIB
Merger Bank Nobu-Bank MNC Masih Belum Rampung
Pemegang Saham Pengendali (PSP) masih terus melakukan komunikasi terkait rencana dimaksud.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ilustrasi MNC Bank. Shutterstock/Wella Eriska
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa proses penggabungan usaha (merger) dua bank milik konglomerat PT Bank Nationalnobu Tbk atau Bank Nobu (NOBU) dan PT Bank MNC International Tbk (BABP) masih belum rampung.
Padahal, rencana merger Bank Nobu dan Bank MNC sudah terdengar cukup lama. Sebelumnya, memang dikabarkan merger kedua bank itu akan selesai pada Agustus 2023.
Menanggapi hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa proses merger antara Bank Nobu milik James Riady dan Bank MNC milik Hary Tanoesoedibjo saat ini masih terus berjalan.
"Saat ini, masing-masing Pemegang Saham Pengendali (PSP) terus melakukan komunikasi terkait rencana dimaksud," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae kepada media, yang dikutip Jumat (5/4).
Dirinya memaklumi bahwa pelaksanaan aksi korporasi tersebut tentunya memerlukan waktu yang tak sebentar.
Baca Juga: OJK Ungkap Penyebab Merger MNC Bank-Bank Nobu Masih Molor
Lantaran, mempertimbangkan tingginya kompleksitas bisnis, mengingat kedua entitas merupakan bagian dari ekosistem konglomerasi yang besar, serta rencana pengembangan dan sinergi bisnis bank ke depan.
Kendati demikian, lanjut Dian, OJK tetap terus melakukan monitoring dan koordinasi dalam rangka memastikan pemenuhan komitmen PSP kedua Bank dengan senantiasa memperhatikan kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku.
"Sebagaimana diketahui proses merger tersebut merupakan inisiatif kedua bank tersebut, dan selanjutnya itu menjadi komitmen mereka," pungkasnya.
Sekadar informasi, merger Bank Nobu dan Bank MNC dipercaya untuk peningkatan modal inti. Pasalnya, OJK mensyaratkan bank memiliki modal inti Rp3 triliun.
Hal ini tertuang dalam POJK No. 12 Tahun 2020 yang menyebut apabila bank tidak mampu memenuhi aturan ini, bank akan dipaksa untuk merger, self-liquidation atau likuidasi sukarela, hingga turun kasta menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Baca Juga: Merger Bank Nobu-Bank MNC Belum Tuntas, Ini Kata OJK
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan, Bank Nobu dan Bank MNC sama-sama mencatatkan kinerja laba yang moncer.
Pada tahun 2023, Bank Nobu membukukan laba bersih sebesar Rp141,54 miliar, naik 36,3% pada 2023, dari sebelumnya sebesar Rp103,85 miliar pada tahun 2022.
Sedangkan, Bank MNC membukukan laba bersih Rp77,92 miliar pada tahun 2023, naik 48,4% dari sebelumnya sebesar Rp52,50 miliar pada tahun 2022.