30 September 2024
19:41 WIB
Menteri ESDM Resmikan Proyek Cisem Tahap 2 Senilai Rp2,78 Triliun
Pemerintah gelontorkan Rp2,78 triliun untuk melanjutkan proyek Pipa Transmisi Cisem dari Batang ke Kandang Haur Timur.
Penulis: Yoseph Krishna
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam First Welding Pipa Transmisi Cisem Tahap 2 di KIT Batang, Jawa Tengah, Senin (30/9). Validnews/Yoseph Krishna
BATANG - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melanjutkan proyek Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem).
Setelah merampungkan proyek tahap 1 ruas Semarang-Batang pada tahun lalu, kini Kementerian ESDM meneruskan pekerjaan tahap 2 untuk pipa transmisi gas bumi dari Batang ke Kandang Haur Timur yang membentang sepanjang 245 km.
Proyek itu sendiri diketahui menggunakan dana dari APBN berskema multiyears contract, yakni Tahun Anggaran (TA) 2024 hingga 2026. Adapun jangka waktu pengerjaan pipa transmisi gas bumi Cisem tahap 2 ialah selama 18 bulan.
"Nilai proyeknya Rp2,7 triliun. Ini APBN ya, tidak ada investasi. Jadi bukan swasta, bukan juga BUMN, tapi pemerintah bikin, bangun, supaya biaya yang masuk dijangkau di masyarakat dan industri itu bisa diperkecil," ucap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada awak media selepas kegiatan First Welding Proyek Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Gas Cisem Tahap II di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Senin (30/9).
Bahlil menuturkan pada dasarnya, KIT Batang didesain untuk memiliki keunggulan tersendiri dibanding kawasan industri lain, salah satunya dengan membangun jaringan gas supaya gas bumi bisa langsung masuk dari sumbernya.
Baca Juga: Pipa Transmisi Cisem Tahap II Siap Dibangun Juli 2024
Pasokan gas bumi yang mengaliri Pipa Cisem sendiri berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru di Jawa Timur milik PT Pertamina. Selama ini, pasokan gas dari lapangan tersebut tak bisa banyak dialirkan ke wilayah barat mengingat pipa transmisi yang tersedia hanya pada jalur Gresik-Semarang.
"Kita ambil (gas) dari Jambaran Tiung Biru di Jawa Timur. Sekarang ini di Jawa Timur bisa masuk langsung ke Batang, ke Cirebon, ke Semarang," ujar Bahlil.
Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam sambutannya menyebut proyek Pipa Transmisi Cisem secara garis besar bertujuan mendukung penguatan infrastruktur energi nasional secara berkelanjutan, menciptakan efisiensi dalam distribusi gas bumi, hingga mendukung pertumbuhan perekonomian.
"Kalau untuk tender di bulan April, kami selesaikan tender di bulan Juli, kemudian kontrak di situ, lalu pekerjaannya sudah dimulai di beberapa tempat, ada 24 tempat yang terdiri dari 3 kelompok utama, 3 segmen utama," jabarnya.
Sekadar informasi, proyek Pipa Transmsi Cisem Tahap 2 itu terbagi menjadi tiga segmen, yakni Segmen I Batang-Pemalang, Segmen II Pemalang-Cirebon, dan Segmen III Cirebon-Kandang Haur Timur.
Manfaat utama pipa tersebut, sambung Dadan, ialah menyediakan gas bumi dengan harga yang terjangkau secara berkelanjutan baik bagi industri maupun untuk jaringan gas rumah tangga (jargas).
Baca Juga: Kontrak Pipa Transmisi Cisem II Diteken, Nilainya Nyaris Rp2,8 T
Kemudian, proyek tersebut dinilainya penting untuk pelaku usaha kecil dan menengah yang dilintasi oleh jalur Pipa Cisem, hingga untuk kilang BBM milik PT Pertamina baik yang berada di Balongan maupun Cilacap.
"Kami juga memikirkan secara jangka panjang, tentunya ini akan membantu penyediaan pupuk, misalnya pabrik Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat," kata Dadan.
Tak hanya dimanfaatkan bagi industri di KIT Batang, Menteri Bahlil menambahkan Pipa Transmisi Cisem nantinya bakal dioptimalkan pula untuk program jaringan gas rumah tangga (jargas).
Eks-Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu menyebut dengan memasifkan program jargas, masyarakat ke depannya takkan lagi bergantung dengan LPG untuk kebutuhan memasak di rumah.
"Dengan jargas ini, harganya jauh lebih murah dari LPG dan tidak ada lagi orang katakan kita susah gas, LPG 3 kg naik harga. Ini pemerintah lagi mendesain bagaimana caranya agar saluran-saluran pipa ini bisa sampai ke rumah tangga. Tapi, jaringan masuk rumah tangga bisa kalau ada pipa besarnya, nah ini pipa besarnya sedang kita bangun," ucap Bahlil.