31 Januari 2025
14:47 WIB
Menko Zulkifli: Total Anggaran Bulog Rp39 Triliun Untuk Serap Beras
Pemerintah menaikkan anggaran agar Bulog bisa menyerap 3 juta ton beras sesuai harga yang sudah ditentukan. Namun, kenaikan anggaran masih di bawah kebutuhan Bulog.
Editor: Fin Harini
Buruh angkut memindahkan beras di Gudang Bulog Sumatera Barat di Padang, Rabu (8/1/2025). AntaraFoto /Iggoy el Fitra
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebut Perum Bulog mendapat total anggaran Rp39 triliun untuk menyerap 3 juta ton setara beras hingga April 2025.
"Uang Bulog ada Rp23 triliun sudah ready, sekarang sudah disepakati Rp16,6 triliun dari Menteri Keuangan, jadi sudah ada Rp39 triliun," ujar Zulkifli dalam jumpa pers Rapat Koordinasi Terbatas di Jakarta, Jumat (31/1), dikutip dari Antara.
Ia menyebut, pemerintah akan menyerap beras dari petani pada Februari, Maret dan April 2025 atau saat panen raya.
Dengan adanya anggaran tersebut, lanjut Zulkifli, Bulog tidak memiliki alasan untuk tidak dapat membeli gabah ataupun beras dari petani.
"Jadi tidak ada alasan Bulog untuk tidak dapat membeli dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah," katanya.
Baca Juga: Ditugasi Serap 3 Juta Ton Beras, Bulog Akui Butuh Biaya Rp57 Triliun
Pemerintah telah memutuskan untuk membeli gabah kering panen (GKP) seharga Rp6.500 per kilogram. Angka tersebut merupakan harga pembelian pemerintah (HPP) dan pihak swasta juga diharapkan dapat membeli dengan harga serupa.
Zulkifli berharap, masa panen raya ini dapat berjalan dengan lancar agar Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan.
"Mudah-mudahan Februari, Maret, April, panen raya ini bisa kita serap semua sehingga petani mendapat manfaat yang bagus, sehingga tahun berikutnya, bulan berikutnya akan menanam terus sehingga swasembada yang kita canangkan bisa tercapai dan sustain untuk tahun-tahun berikutnya," ucap Zulkifli.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah telah sepakat untuk menyerap beras hingga April 2025 sebesar 3 juta ton, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Kita sudah sepakat menyerap beras sampai April 2025, itu 3 juta ton, sebagaimana arahan Bapak Presiden sebelum bertolak ke India dan kita tindak lanjutnya hari ini sudah sepakat," ujar Amran dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (30/1).
Baca Juga: Produksi Beras Naik, Pemerintah Tugaskan Bulog Serap 3 Juta Ton Beras
Amran menyampaikan, Indonesia memiliki surplus beras sebesar 2,9 juta ton hingga Maret 2025. Diproyeksikan pada April 2025 stok beras tanah air akan mencapai 4 juta ton.
Direktur Keuangan Perum Bulog, Iryanto Hutagaol menyampaikan, pihaknya membutuhkan anggaran mencapai Rp57 triliun untuk menyerap dan mengelola beras sepanjang tahun 2025.
Jumlah tersebut naik dari perkiraan awal, mengingat jumlah beras produksi dalam negeri yang harus diserap Bulog akan naik dari sekitar 2 juta ton menjadi 3 juta ton tahun ini.