c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

06 November 2024

20:52 WIB

Menko Pangan Ajak Masyarakat RI Kembangkan Kelapa, Kopi, Dan Kakao 

Menko Pangan Zulkifli Hasan mendorong agar masyarakat Indonesia mulai mengembangkan komoditas unggulan Indonesia lainnya seperti Kelapa, Kopi, dan Kakao. 

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<div dir="auto" id="isPasted">Menko Pangan Ajak Masyarakat RI Kembangkan Kelapa, Kopi, Dan Kakao&nbsp;</div>
<div dir="auto" id="isPasted">Menko Pangan Ajak Masyarakat RI Kembangkan Kelapa, Kopi, Dan Kakao&nbsp;</div>

Barista sedang meracik kopi di Pavilliun Indonesia, Tokyo, Rabu (9/10). Dok KBRI Tokyo

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan, sebaiknya masyarakat Indonesia saat ini mulai mengembangkan produk perkebunan kopi, kelapa, dan kakao. Lantaran ketiga komoditas perkebunan tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Bahkan menurutnya, saat ini Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTPR) cenderung alami tren kenaikan. Data BPS menunjukkan, NTPR pada Juli 2024 sebesar 151,37 poin, lalu di Agustus turun sedikit di posisi 151,19 poin, kemudian September sebesar 153,79 poin, dan Oktober lalu naik menjadi 156,32 poin. 

Oleh karena itu, selain dorongan pemerintah untuk melakukan swasembada pangan utamanya komoditas padi dan jagung, Zulhas pun meminta agar masyarakat mulai melirik potensi kopi, kelapa, dan kakao.

"Program kita kan memang swasembada pangan, tidak hanya beras. Beras wajib, tapi kita (ingin) mengembangkan juga tanaman kelapa. Kelapa tahun lalu kita ekspor US$2 miliar," ujar Zulhas saat ditemui di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (6/11).

Bahkan, eks Mendag 2022-2024 ini juga menyampaikan, permintaan kelapa di pasar global terus naik. Contohnya, Tiongkok dan Eropa yang saat ini mengolah kelapa menjadi susu.

"Sekarang Tiongkok, Eropa minum susu sebagian besar bukan dari hewan, tapi dari kelapa sekarang. Jadi kelapa akan laku sekali. Kalau bisa tanam kelapa yang 4 meter sudah berbuah, jangan yang 15 meter baru berbuah," imbuhnya.

Baca Juga: Kakao Dan Kopi Masuk Komoditas Pokok Swasembada Pangan

Ia menilai, tanaman kelapa merupakan tanaman yag mudah dibudidayakan. Selain kelapa, Zulhas juga mengingatkan pentingnya pengembangan tanaman kakao atau dikenal coklat.

Di tahun lalu, besaran volume ekspor kakao Indonesia mencapai 641 ribu ton. Adapun pasar ekspor utama kakao Indonesia yakni menyasar Amerika Serikat (AS), India, Cina, Estonia, dan Malaysia. 

"Atau bapak tanam coklat, sekarang kita impor coklat banyak sekali. Atau tanam kopi, nilai tukar tanam kopi itu 153 (poin). Jadi kalau bapak punya 1 hektare tanaman kopi, sudah bisa beli mobil itu setahun, bisa nyekolahkan anak ke Jawa di tahun kedua, tahun ketiga bisa pergi umroh. Karena nilai tukarnya tinggi sekali kopi," urai Zulhas. 

Di akhir penjelasan, Zulhas pun berpesan agar masing-masing daerah bisa menemukan komoditas unggulannya, kemudian dikembangkan agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Baca Juga: Dorong Swasembada Pangan Dengan Berdayakan Petani Wanita

Nantinya, pemerintah pusat akan memberikan dukungan agar penggembangan masing-masing komoditas di daerah seluruh Indonesia bisa berkembang. Sehingga target swasembada pangan di berbagai komoditas dapat tercapai. 

"Kalau semangat kita sama, kesadaran kita sama, dan kita kerja sama penuh, saya haqul yakin di bawah Pak Mentan, Pak Yandri Menteri Desa, dibimbing oleh Pak Presiden kita yang sudah mengampanyekan swasembada pangan 2028, dan menjadikan Indonesia maju 10-15 tahun mendatang, insyaAllah kita bisa capai saudara-saudara," tandasnya.   

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar