31 Oktober 2024
10:53 WIB
Dorong Swasembada Pangan Dengan Berdayakan Petani Wanita
Pupuk Indonesia mempercepat pencapaian program swasembada pangan melalui pengembangan padi organik yang melibatkan petani wanita di beberapa wilayah, salah satunya di Bogor.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
Prosesi panen hasil produksi Kartini Tani Indonesia di lahan Agro Eduwisata Organik Mulyaharja, Kec. Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/10). ValidNewsID/Erlinda PW
BOGOR - Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh menyampaikan, dalam upaya mempercepat program swasembada beras yang dicanangkan Presiden Prabowo, pihaknya melalui Kartini Tani PT Pupuk Indonesia (Persero) turut mengembangkan padi organik.
Upaya ini diklaim berhasil, lantaran tercatat ada peningkatan produksi padi organik di lahan Agro Eduwisata Organik Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Tri menyampaikan, peningkatan produksi padi organik tersebut terlihat pada "Panen Raya Padi Organik Program Kartini Tani Pupuk Indonesia" yang dilaksanakan pada Rabu (30/10). Diketahui ada kenaikan produksi yang biasanya hanya sekitar 6 ton per hektare (ha), naik menjadi 9 ton per ha.
"Ini artinya ada kenaikan sekitar 34% dari budidaya sebelumnya," ungkap Tri saat ditemui usai pembukaan Panen Raya Padi Organik Program Kartini Tani Pupuk Indonesia, di Bogor, Rabu (30/10).
Selain mendorong peningkatan produksi padi organik, Tri mengaku program ini turut memperkuat peran perempuan dalam industri pertanian, sehingga mampu menjadi penggerak kesejahteraan serta ketahanan pangan masyarakat.
Pada praktiknya, Pupuk Indonesia melakukan pembinaan dan pemberdayaan pada kelompok-kelompok perempuan di Mulyaharja, dengan didorong untuk memperluas penerapan pertanian berkelanjutan.
Pembinaan dan pemberdayaan ini diberikan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Ciharashas. KWT memperoleh pelatihan untuk peningkatan kompetensi terkait budidaya pertanian padi organik, tanaman hidroponik, dan tanaman hortikultura.
Baca Juga: Mengenal Pertanian Organik
Kemudian pada sisi pendampingan, Tri menjelaskan pihaknya memberikan pendampingan budidaya dan mendapatkan rekomendasi pemupukan untuk memastikan peningkatan produktivitas pertanian.
Kelompok ini juga mendapatkan monitoring pascapanen, dan bantuan pemasaran hasil produk pertaniannya.
“Pupuk Indonesia juga membantu perpanjangan sertifikasi beras organik untuk mendukung meningkatkan nilai tambah dan daya saing melalui produk organik yang sertifikat kita serahkan hari ini juga. Pertanian organik dewasa ini sangat potensial, mengingat permintaan produk organik juga semakin besar seiring dengan meningkatnya pemahaman terhadap pola hidup sehat,” imbuh Tri Wahyudi.
Lebih lanjut, dia menambahkan Pupuk Indonesia telah mengembangkan ekosistem produk berbasis organik dan hayati untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Hal ini menjadi penting bagi penggunaan jangka panjang untuk menjaga kesehatan ekosistem pertanian secara keseluruhan. Pupuk Indonesia meyakini dengan menyediakan berbagai pupuk organik bagi pertanian yang sehat, mampu mencapai ketahanan pangan Indonesia.
Dalam budidaya di Mulyaharja ini, Pupuk Indonesia mengaplikasikan pupuk NPK Phonska Alam. Pupuk ini terbuat dari bahan-bahan mineral alam yang dapat digunakan dalam sistem pertanian organik. Memiliki kandungan hara N, P, dan K yang mudah larut, seimbang, dan terstandar sehingga kualitas terjamin.
“Pupuk Indonesia bersama PIKA (Perkumpulan Istri Karyawan) Pupuk Indonesia melakukan pendampingan Kartini Tani. Mereka kita ajak untuk membuktikan kualitas dari NPK Phonska Alam. Harapannya, budidaya ini juga menginspirasi petani organik lain di Indonesia,” tandas Tri Wahyudi.
Kartini Tani
Sementara itu, Ketua Umum PIKA Pupuk Indonesia, Tata Rahmad Pribadi menjelaskan, program Kartini Tani di Mulyaharja ini dikenalkan sejak tanggal 3 Februari 2024 lalu. Di sini, Kartini Tani telah banyak melakukan pelatihan-pelatihan antara lain budidaya tanaman, manajemen hasil panen, serta memperkenalkan pupuk organik kepada petani perempuan untuk pertanian berkelanjutan.
Secara nasional, dia menambahkan, Kartini Tani telah menyasar di lima titik wilayah, yaitu di Mulyaharja-Bogor ini, kemudian Indramayu, Banyuasin, Banyuwangi, dan Magelang. Kartini Tani di daerah tersebut dijalankan spesifik, sesuai dengan kebutuhan masing-masing KWT, seperti komoditas buah naga, melon, cabai, dan lainnya.
“Pupuk Indonesia bergerak di bidang pertanian, kami ingin mendukung semua program-program perusahaan, sehingga kami terjun langsung dengan membentuk Kartini Tani Indonesia. Di Mulyaharja penguatan peran Kartini Tani tersebut melalui pengembangan pertanian organik,” ujar Tata.
Menurutnya, peran perempuan dalam pertanian sangat krusial. Kartini Tani sendiri merupakan program pemberdayaan perempuan untuk mempercepat swasembada pangan. Jumlah petani perempuan cukup besar, yaitu 14,4% dari petani yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Petani Banyuwangi Beralih Ke Pupuk Organik
“Kartini Tani ini menjadi penggerak perempuan untuk turut aktif menjaga ketahanan pangan, selain itu juga turut mensejahterakan masyarakat sekitarnya. Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat peran perempuan melalui langkah-langkah konkret yang mencakup penguatan kelembagaan, pengembangan agribisnis, peningkatan kompetensi, dan digitalisasi usaha pertanian secara berkelanjutan,” pungkasnya.
Merespons program Kartini Tani, Ketua KWT Ciharashas, Umyati mengaku mendapatkan banyak manfaat dengan bergabung Kartini Tani. Paling utama dapat meningkatkan taraf hidup keluarga. Karena dengan ilmu yang didapatkan, pendapatan yang diperoleh dari budidaya padi organik semakin optimal.
"Kami itu tadinya hanya Ibu-ibu rumah tangga. Sebelumnya wawasan kami seadanya, budidaya kami berasal dari turun-temurun orang tua. Setelah mengikuti pelatihan dari Kartini Tani banyak ilmu yang didapatkan, semakin optimal dalam pengendalian hama, bagaimana packaging yang baik," ujarnya.
Umyati mengaku, berkat dukungan dari Pupuk Indonesia dan PIKA Pupuk Indonesia, dia bersama anggota KWT Ciharashas termotivasi untuk memajukan pertanian di Bogor, tanpa meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga.
"Anggota KWT ini selain menjadi ibu rumah tangga, mereka juga pejuang pangan Indonesia. Kami sangat semangat sekali dalam mengembangkan pertanian karena di-support oleh Pupuk Indonesia dan PIKA Pupuk Indonesia," tandasnya.