c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

05 Oktober 2023

18:38 WIB

Menkeu: Wisudawan-wati STAN, Jangan Ikuti Langkah Senior Sesat!

Menkeu mengharapkan para lulusan STAN bisa mendapatkan panutan atau role model yang baik dalam mengembangkan jenjang karir di lingkup keuangan negara.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Menkeu: Wisudawan-wati STAN, Jangan Ikuti Langkah Senior Sesat!
Menkeu: Wisudawan-wati STAN, Jangan Ikuti Langkah Senior Sesat!
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Antaranews/universitaspendidikan.com

JAKARTA - Menkeu Sri Mulyani mewanti, lulusan anyar PKN STAN untuk tidak mengikuti jejak seniornya yang malah memberikan noktah merah ketika bekerja di institusi negara. Senior-senior tersebut merupakan oknum yang rela ‘membakar’ temannya sendiri dengan catatan negatif, untuk kepentingan individu dan kelompok kecilnya.

“Senior-senior Anda ada yang begitu… Dia hanya mementingkan diri dan kelompok kecilnya, dengan konsekuensi membakar kawannya yang lain, membakar institusinya, dan merusak reputasi kementerian, serta Indonesia,” tegasnya dalam agenda Wisuda Politeknik Keuangan Negara STAN 2023, Jakarta, Kamis (5/10).

Untuk itu, dirinya mengharapkan para lulusan ini bisa mendapatkan panutan atau role model yang baik dalam mengembangkan jenjang karier di lingkup keuangan negara.

Baca Juga: Tahun Ini, PKN STAN Tidak Menerima Mahasiswa Baru

Sri menambahkan, target dan keinginan yang baik tersebut bukan merupakan harapannya sebagai pucuk pengatur institusi keuangan negara saat ini. Lebih dari itu, harapan yang sama merupakan amanat masyarakat seluruh Indonesia kepada lulusan STAN.

“Ini adalah bukan harapan Menteri Keuangan Sri Mulyani, ini adalah harapan bangsa dan negara Indonesia yang sudah berinvestasi memberikan Anda privilege untuk mendapatkan proses pendidikan yang luar biasa,” ujarnya.

Seperti diketahui, Rafael Alun Trisambodo merupakan nama paling anyar yang diketahui publik telah mencoreng wajah institusi negara sebagai bagian dari salah satu lulusan STAN. 

Kabar terakhir, dirinya didakwa menerima gratifikasi senilai Rp16.644.806.137 atau Rp16,6 miliar lewat sejumlah aksi.

Sri Mulyani melanjutkan, bahwa lulusan STAN tersebut bisa berhasil lulus dan berprestasi hari ini berkat biaya negara. Negara dan bangsa Indonesia memberikan kesempatan dan fasilitas yang dibutuhkan agar mahasiswa STAN bisa menjalani privilege bangku perkuliahan. 

Dengan demikian, proses kelulusan yang diterima hari ini harus dimaknai sebagai langkah awal untuk bisa berbakti kepada negara dengan mengurus keuangan negara di berbagai posisi. Entah dalam bagian yang bertugas di bagian penerimaan maupun belanja negara.

“Mulai hari ini, Anda tahu bahwa Anda bekerja dalam tim, tidak berarti Anda tidak bisa bersinar sebagai diri sendiri, namun sinar itu diharmoniskan tidak mengenai kecerdasan satu orang, kepintaran satu orang, dan kehebatan satu orang. Dalam mengurus keuangan negara… Anda adalah satu tim pengelola keuangan negara,” paparnya.

Baca Juga: Menjamin Mutu ASN Lewat Sekolah Kedinasan

Menkeu juga mengingatkan, bahwa kelulusan yang diterima hari ini bukan merupakan kesempatan bagi wisudawan/wati STAN untuk mulai bisa mengakumulasi kekayaan dan kepentingan individu. Pikiran ini hanya akan menghasilkan malapetaka bagi Indonesia.

“Anda sudah dewasa dan sudah berpendidikan, Anda harus mengasah agar pedoman dan kompas mengarah kepada kebaikan, kemaslahatan umat, perbaikan bangsa, serta kemuliaan negara kita,” urainya.

Bendahara negara juga meminta lulusan STAN bisa lanjut menebar kebaikan dan kasih sayang kepada masyarakat. DI level pribadi, hal ini merupakan fondasi awal untuk bisa bekerja dalam skala kenegaraan.

“Kalau Anda tidak bisa bersikap baik pada level pribadi, saya khawatir Anda tidak mampu bersikap baik pada level publik. Karena pada level pribadi, mulai dipatrikan dan ditanam etika, sopan-santun, kepantasan bagaimana kita peduli sama perasaan orang lain di luar kita,” ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar