06 Januari 2025
13:14 WIB
Menkeu: Tembus Rp507,8 T, APBN 2024 Ditutup Defisit 2,29% PDB
APBN 2024 ditutup defisit sebesar Rp507,8 triliun atau 2,29% terhadap PDB. Adapun, realisasi defisit APBN hingga Desember 2024 ini terhitung naik 50,6% (yoy).
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan APBN 2024 ditutup defisit sebesar Rp507,8 triliun atau 2,29% dari PDB, Jakarta, Senin (6/1). Dok tangkapan layar
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 ditutup dengan defisit sebesar Rp507,8 triliun atau 2,29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Menurutnya, defisit ini sama persis seperti yang ditargetkan pemerintah dalam Undang-Undang (UU) APBN 2024.
Adapun, realisasi defisit APBN hingga Desember 2024 ini terhitung naik 50,6% (yoy). Kendati defisit ini sudah terealisasi sekitar 97,1% dari target yang dipatok sebesar Rp522,8 triliun.
"Jadi, APBN didesain dengan defisit sebesar Rp522,8 triliun atau 2,29% dari PDB, di mana keseimbangan primernya juga negatif Rp25,5 triliun, dengan pembiayaan mencapai Rp522,8 triliun," kata Menkeu dalam konferensi pers APBN Kita, Jakarta, Senin (6/1).
Baca Juga: Bocorkan Hasil APBN 2024, Sri Mulyani: Penerimaan Tak Capai Target
Padahal sebelumnya, pemerintah dalam Laporan Semester I/2024 sempat memperkirakan, defisit APBN 2024 bakal melebar atau mengalami kenaikan cukup signifikan hingga 2,7% PDB.
"Kenapa waktu itu kami menyampaikan outlook (APBN 2024) yang sangat berbeda dengan rancangan awal? Karena memang di semester I/2024, (ekonomi) kita mengalami tekanan yang sungguh luar biasa," ujarnya.
Adapun realisasi APBN secara keseluruhan, hingga Desember 2024, pendapatan negara telah mencapai Rp2.842,5 triliun. Dengan demikian, pendapatan negara telah mencapai 101,4% dari target dari APBN 2024 yang dipatok sebesar Rp2.802,3 triliun.
Capaian pendapatan negara tersebut juga naik sebesar 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pendapatan tersebut utamanya berasal dari penerimaan perpajakan Rp2.232,7 triliun yang tumbuh 3,6% (yoy). Capaian perpajakan sebesar atau 2.232,7 triliun sudah sekitar 96,7% dari target yang dipatok sebesar Rp2.309,9 triliun.
Selain itu, penerimaan negara juga diraih dari pemasukan PNBP sebesar Rp579,5 triliun yang terkontraksi 5,4% (yoy) di Desember 2024. Meski demikian, capaian PNBP ini sudah sekitar 117,8% dari target yang dipatok sebesar Rp492 triliun.
Kemudian penerimaan yang diraih dari hibah, yakni sebesar Rp34,9 triliun, naik 76,3% (yoy). Capaian hibah ini sudah sekitar 7.034,5% dari target yang dipatok minimal sebesar Rp0,4 triliun.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Belanja Negara Baru 87%
Dari sisi belanja negara, APBN telah membelanjakan sebesar Rp3.350,3 triliun, atau mencapai 100,8% dari pagu anggaran APBN 2024 dipatok sebesar Rp3.325,1 triliun. Capaian ini melonjak hingga 7,3% (yoy).
Belanja negara tersebut berasal dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.486,7 triliun yang tumbuh maksimal hingga 11% (yoy). Capaian belanja pemerintah pusat ini sudah sekitar 100,8% dari target yang dipatok sebesar Rp2.467,5 triliun.
Kemudian, belanja negara juga diarahkan pada Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp863,5 triliun yang terkontraksi 2% (yoy). Capaian TKD ini sudah sekitar 100,7% dari target yang dipatok sebesar Rp857,6 triliun.
Selanjutnya, realisasi keseimbangan primer hingga Desember 2024, yakni negatif Rp19,4 triliun atau terkontraksi 118,9% (yoy). Capaian keseimbangan primer ini sudah sekitar 75,9% dari target yang dipatok negatif Rp25,5 triliun.
Sedangkan untuk realisasi pembiayaan anggaran hingga Desember 2024, yakni negatif Rp553,2 triliun atau naik 55,1% (yoy). Capaian pembiayaan anggaran ini sudah sekitar 105,8% dari target yang dipatok Rp522,8 triliun.