22 Oktober 2025
16:16 WIB
Menkeu Purbaya Bakal Pakai AI Buat Deteksi Kebocoran Bea Cukai
Sistem AI yang dimaksud diharapkan siap dalam 3 bulan mendatang dan akan digunakan untuk mengatasi permasalahan under invoicing.
Penulis: Siti Nur Arifa
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan paparannya pada forum 1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 8% di Jakarta, Kamis (16/10/2025). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/bar
JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, dirinya berencana membuat dan menggunakan sistem berbasis AI untuk mengatasi praktik kecurangan pembayaran kewajiban bea cukai. Salah satunya dalam bentuk under invoicing.
Upaya tersebut, menurutnya dilakukan untuk menjawab kritik yang sebelumnya disuarakan oleh Presiden Prabowo Subianto. Under invoicing disebut menjadi salah satu penyebab berpengaruh kebocoran penerimaan negara.
"Saya pengen lihat seberapa canggih sih punya Bea Cukai. Bisa nggak saya optimalkan untuk mengurangi yang dikritik Pak Presiden (soal) under invoicing," ujar Purbaya saat melakukan sidak pagi ke kantor Bea Cukai, Rabu (22/10).
Baca Juga: Impor Pakaian-Tas Ilegal Distop, Menkeu Ancam Denda Importir Balpres!
Menurutnya, sistem yang dimiliki oleh DJBC saat ini sudah cukup bagus, hanya saja belum sampai level di mana pengawasan dapat dilakukan secara daring dalam memonitor kapal terkait adanya aktivitas under invoicing.
Sebagai catatan, under invoicing merupakan praktik berupa pelaporan penerimaan atau pembelian yang lebih rendah dari data sebenarnya.
Sementara itu, Menkeu menegaskan pihaknya akan mempersiapkan sistem AI yang dimaksud dan diharapkan dapat segera beroperasi dalam waktu 3 bulan ke depan. Bahkan, upaya serupa menurutnya juga akan dilakukan pada sistem perpajakan.
"Dalam 3 bulan ke depan kita akan kembangkan sistem AI yang lebih siap di Bea Cukai. Nanti pakak juga sama... jadi kita akan perkuat itu, pajak juga sama nanti pada dasarnya kita akan perkuat sistem penerimaan kita dan monitoring dari ujung ke ujung," beber Purbaya.
Baca Juga: Purbaya Bakal Pecat Pegawai Bea Cukai Yang Nongkrong Bahas Aset Di Starbucks
Lebih lanjut, Purbaya menuturkan sistem AI untuk mendeteksi kebocoran yang akan dikembangkan nantinya juga akan menjadi lanjutan dari program INSW yang saat ini sudah dimiliki Ditjen Bea Cukai.
Menkeu menekankan, sistem INSW akan diperkuat dengan dibuatkan think tank khusus untuk perdagangan.
"Kita bentuk tim, berisi 10 orang yang jago-jago di sana. Ada mathematician segala macem untuk memastikan bahwa nanti mereka bisa menganalisa kebocoran-kebocoran perdagangan kalau ada," tandas Purbaya.