c

Selamat

Senin, 20 Mei 2024

EKONOMI

24 Januari 2024

19:37 WIB

Masih Perlu Perbaikan, Investasi Hilirisasi 2023 Capai Rp375,4 T

Pemerintah punya mimpi mendorong hilirisasi di sektor pertanian, perikanan dan kehutanan lebih masif lagi.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Rheza Alfian

Masih Perlu Perbaikan, Investasi Hilirisasi 2023 Capai Rp375,4 T
Masih Perlu Perbaikan, Investasi Hilirisasi 2023 Capai Rp375,4 T
Menteri Investasi/Kepala BKPM dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi 2023 di Gedung BKPM, Jakarta, Jumat (23/1). Validnews/Aurora K M Simanjuntak

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaporkan nilai investasi di bidang hilirisasi sepanjang 2023 mencapai Rp375,4 triliun.

Bahlil mengatakan realisasi investasi di bidang hilirisasi sepanjang 2023 porsinya sebesar 26,5% dari total capaian investasi. Adapun investasi yang diraup pada 2023 sejumlah Rp1.418,9 triliun.

"Dari total Rp1.418 triliun ada (investasi) di sektor hilirisasi Rp375,4 triliun atau 26,5%," ujarnya dalam konpers di Gedung BKPM, Rabu (24/1).

Bahlil menjelaskan investasi hilirisasi mencakup 5 sektor usaha. Pertama, nilai investasi hilirisasi yang paling besar ada pada sektor mineral berupa smelter senilai Rp216,8 triliun.

Adapun rinciannya mencakup smelter nikel dengan investasi senilai Rp136,6 triliun. Kemudian smelter bauksit dengan investasi Rp9,7 triliun, dan smelter tembaga senilai Rp70,5 triliun.

"Jadi sekali lagi, yang kita bangun smelter itu bukan hanya nikel, ini buktinya nih," imbuh Bahlil.

Baca Juga: Tembus Target, Realisasi Investasi 2023 Capai Rp1.418,9 Triliun

Kedua, investasi hilirisasi di sektor pertanian, khususnya sawit, yakni crude palm oil (CPO)/oleochemical senilai Rp50,8 triliun. Ketiga, sektor kehutanan, yakni pulp and paper senilai Rp51,8 triliun.

Keempat, investasi hilirisasi di sektor minyak dan gas (migas) berupa petrochemical senilai Rp46,3 triliun. Kelima, investasi hilirisasi Ekosistem Kendaraan Listrik berupa baterai kendaraan listrik senilai Rp9,7 triliun.

"Memang ke depan kita harus dorong di sektor perikanan pertanian, dan kehutanan lebih masif lagi," tutur Bahlil.

Dorong Hilirisasi Selain Mineral

Menteri Investasi mengakui memang masih banyak yang perlu diperbaiki dalam menjalankan program hilirisasi. Di antaranya, memperluas cakupan hilirisasi melalui komoditas turunan di sektor pertanian dan perikanan.

Bahlil menilai memperbanyak hilirisasi di sektor pertanian dan perikanan akan membuahkan dampak positif. Salah satunya, menekan impor, sehingga mencegah devisa negara keluar akibat sering impor.

"Saya setuju bahwa masih ada perbaikan yang harus dilakukan dalam rangka hilirisasi supaya betul-betul rakyat daerah sejahtera," ucap Bahlil.

Baca Juga: Bahlil Minta 3 Capres Lanjutkan Agenda Hilirisasi

Selain itu, mengurangi atau bahkan memangkas kemiskinan yang terjadi di kawasan hilirisasi seperti pabrik atau smelter. Bahlil menyebut salah satu upaya saat ini mewajibkan investor berkolaborasi dengan pemda atau UMKM di daerah.

Menurutnya, itu penting untuk perputaran ekonomi di daerah yang dituju investor. Dengan demikian, perputaran uang atau ekonomi tidak hanya terjadi di kota-kota besar, seperti Jakarta.

Menteri Investasi menerangkan saat ini program hilirisasi baru berjalan 4 sampai 5 tahun. Pemerintah masih banyak melakukan pendataan, kemudian perbaikan. Ia pun berharap ke depannya tidak ada kemiskinan di lokasi tambang tempat hilirisasi.

"Hilirisasi ini baru kurang lebih 4-5 tahun, sekarang kita mulai pendataan, perbaikan. Kita ingin ke depan, hilirisasi itu, kemiskinan di lokasi tambang tidak boleh ada lagi," kata Bahlil.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar