24 Januari 2024
12:15 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2023 senilai Rp1.418,9 triliun atau mencapai 101,3% dari target.
Adapun target investasi yang dipatok untuk 2023 sejumlah Rp1.400 triliun. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi sepanjang 2023 yang senilai Rp1.418,9 triliun itu tumbuh 17,5% secara tahunan (year on year/yoy). Dari segi tenaga kerja, investasi RI tersebut mampu menyerap 1,82 juta orang.
"Alhamdulillah, sepanjang Januari-Desember 2023, investasi Rp1.418,9 triliun, tumbuh 17,5%, dan capaian kita 101,3% dari target senilai Rp1.400 triliun, ujarnya dalam Konferensi Pers di Gedung BKPM, Jakarta, Jumat (23/1).
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan realisasi investasi terbagi menjadi 2 jenis. Pertama, penanaman modal asing (PMA) yang jumlahnya mendominasi, yakni senilai Rp744 triliun. Adapun capaian itu tumbuh sebesar 13,7% yoy.
Kedua, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sejumlah Rp674,9 triliun. BKPM mencatat angka PMDN tumbuh sebesar 22,1% yoy.
Baca Juga: Investasi Sektor ESDM Lampaui US$30 Miliar
Ia juga menyampaikan komposisi realisasi investasi terbagi menjadi dua, yakni di Luar Pulau Jawa dan Pulau Jawa. Dia mengatakan nilai investasi di luar Pulau Jawa lebih besar dibandingkan di Jawa.
Bahlil menyebutkan realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp730,8 triliun, sedangkan investasi di Jawa sejumlah Rp688,1 triliun.
"PMA (porsinya) 52,4% dan PMDN 47,6%. Lalu investasi di Jawa dan luar Jawa sepanjang 2023, di Jawa itu (porsinya) 48,5% dan luar Jawa 51,5%, ini hampir sama dengan tahun lalu," kata Bahlil.
Berikutnya, dia menyampaikan ada Top 5 sektor usaha yang menjadi tujuan investasi, baik PMA ataupun PMDN, sepanjang 2023. Kelima sektor itu terdiri dari Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya dengan investasi senilai Rp200,3 triliun.
Kemudian, sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi investasinya sejumlah Rp159,8 triliun; Pertambangan Rp156,5 triliun; Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp115,2 triliun; dan Industri Kimia dan Farmasi Rp105 triliun.
Realisasi Investasi Q4/2023
Sementara itu, Kementerian Investasi/BKPM melaporkan pada Q4/2023 realisasi investasi Indonesia sejumlah Rp365,8 triliun. Itu terdiri dari PMA senilai Rp184,4 triliun dan PMDN senilai Rp181,4 triliun.
"PMA (porsinya) sebesar 50,4% dan PMDN 49,6%. Kalau secara pertumbuhan PMA . Ini tumbuh bagus ini PMDN," imbuh Bahlil.
Berdasarkan sektoral, investasi pada Q4/2023 paling banyak di luar Jawa dibandingkan di Pulau Jawa. BKPM mencatat investasi di luar Jawa sejumlah Rp185 triliun dan investasi di Jawa senilai Rp180,8 triliun.
"Antara Jawa dan luar Jawa berimbang. Pak Presiden mengatakan realisasi investasi di luar Pulau Jawa bagaimana didesain agar digerakkan ke sana untuk kawasan pertumbuhan ekonomi baru," kata Bahlil.
Baca Juga: BKPM Luncurkan 12 Proyek Investasi Rp52 T
Dia juga menyampaikan investasi pada Q4/2023 yang senilai Rp365,8 triliun itu mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 457.895 orang.
Berikutnya, dia menyampaikan ada 5 besar sektor usaha yang menjadi tujuan investor asing dan dalam negeri pada Q4/2023. Adapun kelima sektor itu terdiri dari industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya senilai Rp54,4 triliun.
Kemudian, investasi di sektor Pertambangan senilai Rp43,2 triliun; sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi senilai Rp39,8 triliun; Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp31,5 triliun; serta Industri Kimia dan Farmasi senilai Rp28,2 triliun.