02 Mei 2025
20:07 WIB
Makin Melek Finansial, Indeks Literasi Keuangan Pria Ungguli Perempuan 3,18%
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan tingkat literasi keuangan laki-laki di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dibandingkan perempuan.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Khairul Kahfi
Masyarakat menggunakan layanan keuangan digital untuk pembayaran kebutuhannya. Antara Foto/Umarul Faruq
JAKARTA - Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan, tingkat literasi keuangan laki-laki di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dibandingkan perempuan.
“Berdasarkan data metode keberlanjutan, indeks literasi keuangan laki-laki naik sebesar 3,18%, sementara perempuan justru mengalami penurunan sebesar 1,17%,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (2/5).
Baca Juga: SNLIK 2025: Indeks Literasi Keuangan 2025 66,46%, Inklusi Keuangan 80,51%
Survei menunjukkan, indeks literasi keuangan laki-laki mencapai 67,32%, atau terpantau naik ketimbang hasil SNLIK 2024 yang sebesar 64,14%.
Sedangkan indeks literasi keuangan perempuan sebesar 65,58%, cenderung menurun tipis dibanding hasil SNLIK 2024 yang sebesar 65,58%
Meski begitu, Friderica mengutarakan, indeks literasi keuangan antara laki-laki dan perempuan secara keseluruhan menunjukkan angka yang relatif seimbang.
Sementara berdasarkan cakupan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), indeks literasi keuangan laki-laki dan perempuan masing-masing sebesar 67,53% dan 65,73%.
Di sisi lain, indeks inklusi keuangan laki-laki dalam metode keberlanjutan tercatat sebesar 80,73%, atau naik 6,76% dibanding hasil SNLIK 2024 yang sekitar 73,97%.
Adapun, level inklusi keuangan perempuan di saat yang sama berada di angka 80,28%, atau naik 4,20% dibanding hasil SNLIK 2024 yang sekitar 76,08%.
Sekali lagi, Friderica menyampaikan, level indeks inklusi keuangan laki-laki hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Sementara berdasarkan cakupan DNKI, indeks inklusi keuangan laki-laki dan perempuan masing-masing sebesar 92,58% dan 92,89%.
Baca Juga: OJK: Literasi Naik, Tapi Banyak Masyarakat Masih Terjebak Pinjol Ilegal
Friderica menekankan, pentingnya literasi keuangan yang berimbang antara laki-laki dan perempuan, mengingat perempuan merupakan segmen strategis dalam ekonomi rumah tangga dan UMKM.
Dalam survei yang sama, OJK juga mencatat bahwa indeks literasi dan inklusi keuangan di wilayah perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan pedesaan.
Adapun level indeks literasi perkotaan mencapai 70,89%, sedangkan di pedesaan hanya 59,60%. Adapun indeks inklusi di perkotaan sebesar 83,61%, atau lebih tinggi dibandingkan 75,70% di pedesaan.
Meski demikian, kedua wilayah menunjukkan peningkatan pada tingkat literasi maupun inklusi keuangannya.
Dibandingkan hasil SNLIK 2024, indeks literasi keuangan di perkotaan naik 1,18% dan di pedesaan naik 0,35%.
Sementara, inklusi keuangan di pedesaan dibanding hasil SNLIK 2024 naik sampai 5,57%, capaian ini terpantau sedikit lebih tinggi dari perkotaan yang hanya naik 5,2%.