02 Mei 2025
17:06 WIB
SNLIK 2025: Indeks Literasi Keuangan 2025 66,46%, Inklusi Keuangan 80,51%
Berdasarkan SNLIK 2025, indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan 2025 naik dibandingkan tahun sebelumnya.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono dalam konferensi pers hasil SNLIK 2025, Jumat (2/5). ValidNewsID/ Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. Hasilnya, indeks literasi keuangan sebesar 66,46% dan indeks inklusi keuangan adalah 80,51%.
“(Literasi) 65,43% di tahun 2024 menjadi meningkat 66,46% di tahun 2025. Sedangkan inklusi 75,02% tahun 2024 menjadi 80,51% di tahun 2025,” kata Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono dalam konferensi pers hasil SNLIK 2025, Jumat (2/5).
Sedangkan, berdasarkan metode cakupan DNKI (Dewan Nasional Keuangan Inklusif), indeks literasi keuangan nasional sebesar 66,64% dan indeks keuangan nasional sebesar 92,74%.
Ateng menjelaskan, pada tahun ini terdapat dua penyajian dalam data SNLIK. Pertama, data keberlanjutan yang bisa disandingkan langsung dengan data tahun sebelumnya karena menggunakan komponen, metode dan indikator survei yang sama.
Baca Juga: SNLIK 2024: Indeks Literasi Keuangan 2024 65,43%, Inklusi Keuangan 75,02%
Sedangkan metode cakupan DNKI merupakan metode penghitungan literasi yang sudah digunakan oleh DNKI.
“DNKI sebenarnya tidak melaksanakan survei. Tetapi DNKI melakukan penghitungan berdasarkan data SUSENAS kita. Nah, karena data SUSENAS tidak digunakan secara langsung untuk penghitungan untuk yang SNLIK, maka ini semacam pendekatan untuk data SUSENASnya,” jelas Ateng.
Selanjutnya jika dilihat berdasarkan layanannya, layanan konvensional indeks literasi keuangan metode keberlanjutan mengalami peningkatan. Yaitu dari 65,08% hasil SNLIK 2024 mengalami peningkatan menjadi 66,45% di tahun 2025. Sedangkan untuk cakupan DNKI menunjukkan angka 66,64%.
Lalu berdasarkan layanan syariah dari 39,11% di tahun 2024 menjadi 66,46% di tahun 2025, baik metode keberlanjutan maupun metode cakupan DNKI.
Lebih lanjut untuk layanan konvensional indeks inklusi keuangan nasional metode keberlanjutan mengalami peningkatan. Dari 73,55% pada tahun 2024 menjadi 79,71% di tahun 2025. Sedangkan metode cakupan DNKI menunjukkan angka 92,61%.
Baca Juga: OJK: Tingkat Inklusi dan Literasi Perempuan Lebih Tinggi Dari Laki-Laki
Selanjutnya untuk berdasarkan layanan syariah dari 12,88% di tahun 2024 menjadi 13,41% di tahun 2025, baik metode keberlanjutan maupun metode cakupan DNKI.
Adapun responden dari SNLIK mengambil sebuah 10.800 responden dengan tingkat respons sebesar 99,56%. Responden tersebut memiliki rentang usia 15-79 tahun yang diambil dari anggota rumah tangga.
Sebaran sampel dilakukan ke 34 provinsi mencakup 120 kabupaten/kota termasuk 8 wilayah kantor regional OJK dengan blok sensus sampel per kabupaten/kota sebanyak 9 titik.