c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

08 Juli 2025

13:33 WIB

Makin Loyo, OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Mei 2025 Tumbuh 8,43%

Pertumbuhan kredit perbankan pada Mei 2025 tercatat hanya sebesar 8,43% secara tahunan (year on year/yoy) atau menjadi Rp7.997,63 triliun.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">Makin Loyo, OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Mei 2025 Tumbuh 8,43%</p>
<p id="isPasted">Makin Loyo, OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Mei 2025 Tumbuh 8,43%</p>

Ilustrasi Kredit Perbankan. Shutterstock/Atthapon Niyom

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, penyaluran kredit perbankan pada Mei 2025 masih belum melanjutkan double digit growth.

Pasalnya, pertumbuhan kredit perbankan pada April 2025 tercatat hanya sebesar 8,43% secara tahunan (year on year/yoy) atau menjadi Rp7.997,63 triliun.

Padahal, pada bulan sebelumnya, kredit perbankan masih tumbuh sebesar 8,88% (yoy) atau Rp7.960 triliun.

"Kinerja intermediasi perbankan stabil dengan profil risiko yang tetap terjaga. Pada bulan Mei 2025, kredit tumbuh 8,43% (yoy) menjadi sebesar Rp7.997,63 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (8/7).

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi sebesar 13,74%. Kemudian, diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 8,82%. Sedangkan, kredit modal kerja tumbuh sebesar 4,94% (yoy).

Baca Juga: Gara-Gara Trump, Pertumbuhan Kredit Perbankan Diramal Tak Sesuai Target BI

"Ditinjau dari kepemilikan, kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri tumbuh paling tinggi, yaitu sebesar 11,61% (yoy)," ungkapnya.

Berdasarkan kategori debitur, kata Dian, kredit korporasi tumbuh sebesar 11,92%, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,17% di tengah upaya perbankan yang berfokus pada upaya-upaya pemulihan kualitas kredit UMKM.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 4,29% (yoy) menjadi sebesar Rp9.072 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 5,57%, 5,39%, dan 2,31% (yoy).

Dian menyampaikan, likuditas industri perbankan pada bulan Mei yang lalu, tetap memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 110,33% dan 24,98%, masih di atas threshold masing-masing 50% dan 10%. Adapun, Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 192,41%.

Baca Juga: Ekonom: SLIK OJK Permudah Bank Salurkan Kredit

Sementara itu, sambung Dian, kualitas kredit juga tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan sebesar 2,29% dan NPL net sebesar 0,85%. Lalu, Loan at Risk (LaR) juga relatif stabil tercatat di angka 9,93%.

"Meskipun sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun rasio LaR tercatat stabil dan masih di level sebelum pandemi," tegas dia.

Menurut Dian, ketahanan perbankan juga tetap kuat. Hal itu tercermin dari permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada di level tinggi, yakni sebesar 25,51%.

"Ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang sangat kuat di tengah kondisi ketidakpastian global dewasa ini," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar