c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

20 Februari 2025

13:37 WIB

Luhut Sebut Rockefeller Foundation Ingin Ikut Bantu Program MBG

Rockefeller Foundation dikabarkan tertarik membantu kelangsungan MBG di tanah air. Keterlibatan Yayasan Filantropi AS ini di MBG murni bukan pendanaan, melainkan ekosistem.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p>Luhut Sebut Rockefeller Foundation Ingin Ikut Bantu Program MBG</p>
<p>Luhut Sebut Rockefeller Foundation Ingin Ikut Bantu Program MBG</p>

Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap Rockefeller Foundation tertarik membantu kelangsungan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tanah air, Jakarta, Kamis (20/2). Antara/Muzdaffar Fauzan

JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap, Yayasan Filantropi asal AS yakni Rockefeller Foundation tertarik untuk ikut serta membantu kelangsungan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tanah air.

Niat tersebut kabarnya mencuat saat Luhut melakukan kunjungan ke Amerika Serikat, dan membahas beberapa program unggulan Presiden Prabowo di hadapan beberapa lembaga, termasuk di antaranya MBG.

"Saya bertemu dengan tim (Rockefeller Foundation) di Bali dan juga kemarin di Jakarta, mereka juga sudah bertemu dengan Presiden," ungkap Luhut dalam agenda Economic Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (20/2).

Baca Juga: Hashim: Pemerintah Makin Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Tercapai

Menurut Luhut, pihak Rockefeller Foundation memuji MBG. Lantaran lembaga filantropi itu sudah banyak membantu program serupa yang sudah banyak diterapkan di sekitar 130 negara, seperti Korea Selatan, India, dan negara lainnya.

"Mereka (Rockefeller Foundation) sangat ingin mendukung kami. Dan kami akan membahas secara rinci tentang program ini, bagaimana kami membangun ekosistemnya," katanya.

Berkaitan dengan pelaksanaan MBG yang masih diperdebatkan, Luhut menilai, jika tidak banyak orang yang menyadari bahwa program MBG pada dasarnya dapat membantu pemerataan. Karena program ini mencakup sebanyak 74 ribu desa di seluruh negeri.

Luhut merasa program MBG justru dapat mendorong kesetaraan guna mengatasi isu status sosial dan kemiskinan, di mana pelaksanaannya berkaitan dengan program Dana Desa.

Sebelumnya, dia mengingatkan, Dana Desa diketahui memiliki anggaran Rp1,1 miliar per desa per tahun. Namun dengan adanya MBG, anggaran tersebut dapat meningkat menjadi Rp6-8 miliar per desa per tahun.

"Pertumbuhan ekonomi akan didorong oleh ini (Dana Desa dan MBG), karena perputaran ekonomi di desa tentu akan lebih efisien dan membangkitkan kegiatan di sana," sebutnya.

Baca Juga: Biayai MBG Dan Danantara, Prabowo Target Efisiensi Anggaran Rp750 T

Oleh karena itu, Ketua DEN juga menekankan bahwa pendanaan untuk program MBG dari APBN sudah memadai. Karenanya, keterlibatan Rockefeller Foundation di MBG murni bukan soal pendanaan, melainkan ekosistem.

"Biaya bukan masalah karena anggaran negara memadai. Namun mereka akan membantu dan kami akan berdiskusi secara detail," jelasnya.

MBG Dapat Pengakuan Internasional
Sebelumnya, Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) menyatakan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) meraih pengakuan internasional setelah Indonesia masuk dalam School Meals Coalition.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Hariqo Wibawa menjelaskan, School Meals Coalition merupakan sebuah koalisi internasional yang beranggotakan lebih dari 100 negara lembaga PBB, termasuk lembaga kajian dan universitas guna mempromosikan program makan di sekolah ke seluruh dunia.

"Peran penelitian dan pengembangan perguruan tinggi diharapkan memberikan solusi berbasis ilmiah untuk mengatasi tantangan peningkatan status gizi anak dan ibu di Indonesia," kata Hariqo, Sabtu (15/2) melansir Antara.

Untuk itu, Kantor Komunikasi Kepresidenan sangat mengapresiasi atas lahirnya The National Centre of Excellence (NCoE) atau Pusat Unggulan Nasional untuk program Makan Bergizi Gratis di IPB University.

Menurut Hariqo, kolaborasi kementerian-lembaga dan universitas dalam negeri termasuk mitra pembangunan internasional ini patut diapresiasi karena memastikan Program MBG dapat menjangkau sasaran penerima manfaat yang mulai dari anak-anak, ibu hamil, hingga ibu menyusui di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Utak-Atik Anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG)

Sementara, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan, MBG merupakan inisiatif strategis yang relevan untuk mencapai Trisula Pembangunan Nasional 2029, yaitu pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, serta pengembangan SDM berkualitas. 

“Program MBG memiliki tujuan utama untuk membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif dengan beberapa tujuan khusus," jelas Rachmat. 

Pertama, pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui, balita, dan anak sekolah. Kedua, meningkatkan prestasi, partisipasi pendidikan dan kehadiran siswa, serta mengurangi anak putus sekolah. 

Ketiga, meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, pelaku UMKM, dan koperasi. "Keempat, menciptakan lapangan kerja dan pengurangan beban penduduk miskin,” sebutnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar