c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

29 Juli 2024

15:00 WIB

Luhut: Indonesia Bakal Miliki Pusat Riset Baterai EV Di Morowali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pusat penelitian baterai EV jadi bentuk komitmen pemerintah menciptakan ekosistem kendaraan listrik.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Luhut: Indonesia Bakal Miliki Pusat Riset Baterai EV Di Morowali</p>
<p>Luhut: Indonesia Bakal Miliki Pusat Riset Baterai EV Di Morowali</p>

Ilustrasi stasiun pengisian bahan bakar mobil listrik. Shutterstock/dok

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah terus berupaya membangun ekosistem kendaraan listrik secara terintegrasi dari hulu ke hilir.

Luhut menyebutkan salah satu langkah strategisnya, ialah membangun pusat penelitian baterai kendaraan listrik yang rencananya berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah.

"Jadi kita akan memiliki pusat penelitian sendiri. Saya pikir saat ini Prof. Kartini (Pendiri NBRI) punya penelitian semacam ini, tetapi kami ingin bangun pusat penelitian yang lebih besar di Morowali," imbuh dia di Jakarta, Senin (29/7).

Dia menjelaskan pemerintah juga telah membangun industri daur ulang di kawasan tersebut yang mampu mengekstrak 99,5% nikel dari baterai bekas motor listrik maupun mobil listrik.

Baca Juga: Dewan KEK Usulkan 3 Investasi KEK Baru Senilai Rp161 T

Dengan demikian, kehadiran pusat riset atau penelitian baterai EV di sana menjadi bagian penting dari pembentukan ekosistem industri hijau di tanah air.

"Kita bisa mengundang semua lembaga terkemuka untuk menjadi bagian dari pusat penelitian di Morowali. Jadi, Indonesia dari pusat penelitian ini telah melompati industri kita sendiri," tegas Luhut.

Pemerintah pun dia sebut telah mendiskusikan pusat penelitian itu dengan sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia untuk meminta partisipasi mereka pada proyek tersebut.

Selain itu, sebanyak 42 pemuda juga telah dikirim pemerintah ke Tiongkok untuk mendalami seputar industri, mendapatkan gelar, lalu ikut berkontribusi melakukan penelitian. 

Di sisi lain, Luhut juga mengundang sejumlah peneliti dari Negeri Bambu itu untuk bergabung di zona penelitian di Morowali, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Indonesia Berpeluang Jadi Pemain EV Gegara China Dijegal Negara Barat

Lewat pembangunan pusat penelitian baterai kendaraan listrik, Luhut menegaskan hal tersebut menjadi bukti keseriusan Indonesia yang tidak ingin hanya menjadi penonton dari perkembangan industri kendaraan listrik.

"Pusat riset ini akan jadi batu lompatan bagi industri kendaraan listrik, Indonesia ingin memainkan peran vital dalam industri ini," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Airlangga Hartarto mengatakan, KEK di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dirancang untuk bergerak pada bidang bidang hilirisasi nikel berbasis industri hijau.

KEK Morowali sendiri punya beberapa keunggulan, seperti penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTLGU), Fully Enclosed Submerged Electric Furnace, daur ulang limbah tailing process High Pressure Acid Leaching (HPAL), hilirisasi Nickel Matte dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) untuk menjadi prekursor baterai mobil listrik, serta pasokan air baku dengan pembangunan waduk dan bendungan.

"KEK ini memiliki target investasi hingga beroperasi penuh sebesar Rp135,38 triliun dengan serapan tenaga kerja sekitar 136.000 orang," sebut Airlangga.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar