30 Mei 2024
12:21 WIB
Dewan KEK Usulkan 3 Investasi KEK Baru Senilai Rp161 T
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menargetkan total investasi sebanyak tiga KEK yang baru diusulkan hingga Rp161 triliun.
Penulis: Khairul Kahfi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono dalam Sidang Dewan Nasional KEK, Jakarta, Rabu (29/5). Dok. Kemenko Perekonomian
JAKARTA - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menargetkan total investasi sebanyak tiga KEK yang baru diusulkan hingga Rp161 triliun. Mencakup KEK Pariwisata-Kesehatan Internasional Batam, KEK di Tangerang dan KEK di Morowali.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Nasional akan merekomendasikan usulan ini kepada Presiden untuk bisa ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP).
“Usulan pembentukan 3 KEK baru yaitu KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, usulan KEK di Tangerang dan di Morowali kami setujui,” ujar AIrlangga dalam Sidang Dewan Nasional, Jakarta, Rabu (29/5).
Dewan Nasional KEK menilai, ketiga KEK baru tersebut telah memenuhi persyaratan pembentukan KEK sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus.
Diharapkan, KEK tersebut mendorong daya saing bagi Indonesia, mendorong perekonomian wilayah, dan menciptakan lapangan kerja baru yang sebanding dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang telah diberikan.
Baca Juga: Pemerintah Rencanakan Bangun KEK Halal
Usulan KEK pertama yang disetujui, datang dari PT Surya Inter Wisesa (SIW) anak perusahaan PT Bumi Serpong Damai (BSD). Yaitu KEK di Kabupaten Tangerang yang bergerak di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan internasional dengan pengembangan teknologi digital.
KEK ini rencananya akan berada di atas lahan seluas 59,68 ha. KEK di Kabupaten Tangerang ini memiliki target realisasi investasi sebesar Rp18,8 triliun saat beroperasi penuh dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 13.446 orang.
“Kegiatan usaha di KEK di Tangerang meliputi bidang pendidikan dengan beroperasinya Monash University sebagai universitas terbaik ke-42 di dunia, bidang riset, ekonomi digital, dan pengembangan teknologi dengan target 100 startup, bidang kesehatan dengan pelayanan yang terintegrasi, serta industri kreatif,” jabarnya.
Usulan kedua yang disetujui, diinisiasi oleh PT Karunia Praja Pesona berupa KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam. Dengan komitmen realisasi investasi Rp6,91 triliun dan serapan tenaga kerja sebanyak 105.406 orang.
Dewan KEK menginformasikan, Apollo Hospital India selaku investor utama berkomitmen konstruksi pada bidang layanan kesehatan berstandar internasional dan peningkatan medical-tourism. Targetnya, KEK ini akan rampung dan mulai beroperasi di 2026.
“Dengan dibentuknya KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam negara, diharapkan akan terjadi penghematan devisa hingga Rp500 miliar,” urainya.
Usulan ketiga yang disetujui, berupa KEK di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah yang akan berfokus pada hilirisasi nikel berbasis green industry.
Baca Juga: Goda Investor, Pemerintah Pamer Capaian Positif KEK Kuartal I
Selanjutnya usulan Ketiga, KEK di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dengan hilirisasi nikel berbasis green industry. KEK ini memiliki target investasi hingga beroperasi penuh sebesar Rp135,38 triliun dengan serapan tenaga kerja 136.000 orang.
KEK ini diusulkan PT Anugrah Tambang Industri yang bergerak di bidang produksi dan pengolahan nikel dengan keunggulan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTLGU), teknologi Fully Enclosed Submerged Electric Furnace, daur ulang limbah tailing proses High Pressure Acid Leaching (HPAL), hilirisasi Nickel Matte dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
“(Yang bermuara) menjadi prekursor baterai mobil listrik, serta pasokan air baku dengan pembangunan waduk dan bendungan,” urainya.
Dalam pelaksanaannya, Airlangga menekankan pentingnya pengawasan dan pemantauan pada masing-masing KEK yang baru disetujui ini. Untuk memastikan keberlangsungan dan perkembangan KEK terkait
“Kami menekankan, pentingnya melakukan monitoring pada KEK untuk memantau realisasi investasinya. Saya minta ke depannya Pemerintah dan Pemerintah Daerah memonitor realisasi investasi tersebut,” ujar Airlangga.
Senada, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan, pembangunan KEK dapat menjadi pemantik perubahan di dalam negeri untuk berbagai bidang penting dan krusial. Seperti pengembangan ekonomi, kesehatan, pariwisata, pendidikan, dan mendukung industri RI di masa depan.
“KEK ini memang sangat dibutuhkan. Selain itu, ini bisa menjadi game changer dan dapat menjadi model yang luar biasa untuk kita jalankan,” lanjut Agus.
Pemerintah mengupayakan transformasi kebijakan pengembangan KEK dengan menekankan orientasi pada terwujudnya KEK yang mampu memberikan nilai tambah atas penguasaan teknologi dan sumber daya manusia.
Di sisi lain, kehadiran KEK kesehatan dan KEK pendidikan memungkinkan terjadinya transfer pengetahuan. Jadi terjadi proses belajar untuk perkembangan dunia kesehatan dan riset, serta industri kreatif di Indonesia.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono juga menegaskan, perlunya transfer pengetahuan dari dokter asing ke dokter Indonesia untuk perkembangan pengetahuan.
“Kita harus antisipasi supaya ada transfer of technology dari Apollo India ke dokter-dokter kita. Sehingga nanti bisa ada pemutakhiran pengetahuan dan budaya kerja dari dokter-dokter kita,” ungkap Dante.
Pada kesempatan sama, Plt Sekjen Dewan Nasional KEK Edwin Manansang berharap, adanya KEK baru dapat meningkatkan investasi di Indonesia.
“Saya berharap dengan disetujuinya 3 KEK baru yang telah disetujui oleh Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus ini bisa mendorong lagi investasi masuk ke Indonesia,” ujar Edwin.