c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Agustus 2025

20:48 WIB

LPS: Tabungan Orang Kaya Di Atas Rp2 M Naik 8,46%

Catatan LPS, simpanan tier dengan saldo lebih dari Rp2 miliar menjadi Rp459,49 triliun atau naik 8,46% (yoy).

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">LPS: Tabungan Orang Kaya Di Atas Rp2 M Naik 8,46%</p>
<p id="isPasted">LPS: Tabungan Orang Kaya Di Atas Rp2 M Naik 8,46%</p>

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. ValidNewsID/Peksi Cahyo

SURABAYA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa nasabah semakin sadar untuk menabung. Termasuk, orang kaya dengan jumlah rekening di atas Rp2 miliar.

"Simpanan perbankan tumbuh positif di semua tier, di antaranya simpanan tier dengan saldo kurang dari Rp2 miliar menjadi Rp143,22 triliun atau naik 4,29% secara tahunan (year on year/ yoy) dan tier dengan saldo lebih dari Rp2 miliar menjadi Rp459,49 triliun atau naik 8,46% (yoy)," kata Purbaya di Surabaya, Kamis (7/8).

Purbaya menyebut, saat ini industri perbankan tetap kuat dengan likuiditas yang memadai, bahkan di tengah guncangan akibat ketidakpastian eksternal, perbankan nasional tetap solid ditopang oleh permodalan yang kuat.

Baca Juga: LPS Optimistis Kemampuan Menabung Masyarakat Membaik Juni-Agustus Nanti

Tercermin dari Rasio Kecukupan Modal atau Credit Adequacy Ratio (CAR) terus tumbuh positif, di mana pada bulan Juni ini CAR tumbuh 25,81%, dibanding pada bulan Mei lalu sebesar 25,48%.

Per Juni 2025, kredit tumbuh 7,77% (yoy), sementara DPK tumbuh 6,96% (yoy). NPL gross berada pada level yang terkendali sebesar 2,22% pada Juni 2025.

“Peningkatan likuiditas ke dalam perekonomian akan mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Berdasarkan hal itu, Purbaya mengatakan bahwa sistem keuangan Indonesia tetap tumbuh dan relatif lebih resilient di tengah dinamika perekonomian global.

“Salah satunya, kita sendiri melihat bagaimana sektor perbankan dan lembaga keuangan terus bertransformasi, dan kita pun ingin berperan lebih strategis untuk senantiasa menjaga kepercayaan publik dan mendukung stabilitas sistem keuangan,” ujar Purbaya.

Berasal Dari Domestic Demand
Selanjutnya, Purbaya menyatakan, kekuatan ekonomi Indonesia berasal dari besarnya domestic demand. Ia menegaskan bahwa potensi ini yang tidak boleh dilupakan.

Kontribusi PDB nasional para kuartal II/2025 yang terbesar berasal dari konsumsi, yakni sebesar 62,53%, yang terdiri dari konsumsi rumah tangga, LNPRT, dan pemerintah.

Pada kuartal II/2025 tersebut, pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang relatif pesat yakni 6,99% (YoY), cukup mengimbangi kontraksi pengeluaran pemerintah.

"Total kontribusi domestic demand yang besar akan dapat meredam gejolak eksternal," ungkap Purbaya.

Baca Juga: LPS: Tabungan Masyarakat di Atas Rp5 Miliar Naik, Kelompok Kecil Turun

Bos LPS turut mengajak Indonesia untuk tetap optimis, terlebih dengan adanya bonus demografi. Demografi Indonesia saat ini didominasi oleh kelompok muda, yaitu generasi milenial, Z, dan Alpha.

Per 2023, lebih dari 60% populasi Indonesia berada dalam kelompok usia produktif yakni 15–64 tahun, di mana generasi milenial dan Z menyumbang hampir setengah dari total populasi. Generasi muda inilah yang akan menjadi penggerak utama ekonomi nasional dan calon pemimpin saat Indonesia Emas 2045.

“Risiko global selalu ada, kita tidak perlu khawatir tapi harus tetap waspada. Ekonomi nasional kuat dan berdaulat, bertumpu pada kuatnya domestic demand dan bonus demografi,” tutupnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar