02 September 2025
11:53 WIB
LPEI Catat Laba Bersih Rp101 Miliar di Semester I/2025
LPEI mencatat laba bersih semester I/2025 senilai Rp101 miliar, meningkat 13% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung rasio kecukupan modal (CAR) tinggi di level 37,3%.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Pegawai Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI. Dok Indonesia Eximbank/LPEI
JAKARTA - Plt Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) Sukatmo Padmosukarso melaporkan, pihaknya mencatat kinerja positif sepanjang semester I/2025 dengan capaian laba bersih senilai Rp101 miliar.
“Laba bersih Indonesia Eximbank hingga akhir Juni 2025 tercatat sebesar Rp101 miliar, meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh rasio kecukupan modal (CAR) yang terjaga tinggi di level 37,3%,” ujar Sukatmo dalam pernyataan resmi, Jakarta, dikutip Selasa (2/9).
Baca Juga: LPEI Dukung Industri Air dan Minuman Tanpa Alkohol RI Perluas Pasar Ekspor
Sukatmo menambahkan, Rasio kredit bermasalah (NPL Net) juga membaik dari 4,5% menjadi 4,1%, yang menunjukkan efektivitas strategi perbaikan kualitas aset melalui pengelolaan portofolio Loan at Risk dan optimalisasi recovery.
Dari sisi kualitas aset produktif, pembiayaan yang dikelola oleh unit bisnis tercatat relatif stabil dengan nilai mencapai Rp30,1 triliun pada akhir semester I/2025.
Di sisi lain, volume penjaminan tercatat sebesar Rp7,3 triliun dan volume asuransi ekspor terjaga di level Rp4,6 triliun. Selain itu, volume transaksi trade finance juga mengalami pemulihan positif sebesar Rp10,7 triliun.
“Kinerja Indonesia Eximbank pada semester pertama 2025 mencerminkan komitmen kami untuk memperbaiki kualitas aset dan menjaga kesehatan keuangan, dengan tetap fokus dalam menjalankan mandat melalui penugasan khusus ekspor secara berkelanjutan,” tambah Sukatmo.
Devisa dan Eksportir Baru
Sukatmo kembali mengungkap, LPEI saat ini telah menjalankan tugas dalam mendukung program ekspor nasional melalui Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA), untuk mendukung transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, namun dianggap penting untuk menunjang kebijakan ekspor nasional dan devisa Indonesia.
Dia melaporkan, program PKE/NIA pada semester I/2025 mengalami pertumbuhan yang cukup baik, dengan total penyaluran pembiayaan PKE mencapai Rp5,5 triliun atau meningkat sekitar 72% (yoy) dari Rp3,190 triliun pada Juni 2024.
Baca Juga: Jalin Kemitraan, LPEI-Maybank Indonesia Dorong Ekspor Nasional
Secara proporsi, fasilitas pembiayaan PKE juga meningkat dari 10% menjadi 15% dari total portofolio skema fasilitas pembiayaan LPEI.
“Hal ini sejalan dengan strategi lembaga untuk meningkatkan diversifikasi dukungan melalui program PKE, yang mencakup pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk sektor-sektor strategis dan kawasan nontradisional,” ujar Sukatmo.
Dijelaskan, berbagai program PKE telah mengakselerasi sektor-sektor industri strategis, salah satunya program PKE industri farmasi yang telah mendorong ekspor vaksin, obat-obatan seperti obat tetes mata, dan peralatan medis seperti jarum suntik hasil produksi Indonesia ke mancanegara.
Layanan Jasa Konsultasi
Selain aspek keuangan, LPEI juga mencatat kinerja positif pada pelaksanaan mandat nonkeuangan dalam bentuk layanan jasa konsultasi, seperti Program Desa Devisa dan Coaching Program for New Exporter (CPNE) terhadap pembangunan ekonomi lokal.
Sebagai catatan, sepanjang Semester I/2025, LPEI telah mendampingi 192 Desa Devisa baru dari berbagai komoditas, menjadikan jumlah Desa Devisa binaan mencapai 2.037 Desa Devisa sejak 2019.
Program CPNE juga terus mengalami peningkatan dengan sebanyak 647 peserta mengikuti berbagai kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas ekspor dari LPEI.
“Indonesia Eximbank juga berhasil mencetak 209 eksportir baru dengan nilai ekspor aktual mencapai Rp4,3 miliar dan membantu UKM Indonesia memperluas aktivitas ekspornya melalui 25 sesi business matching dengan nilai transaksi Rp1,86 miliar,” urai Sukatmo.
Baca Juga: Dukung Ekspor Nasional, Bank Mandiri Lakukan Kerja Sama Dengan LPEI
Dia menegaskan, capaian yang diperoleh menunjukkan efektivitas pendampingan yang berfokus pada pengembangan ekspor yang berkelanjutan dan berdampak bagi perekonomian Indonesia.
Ke depan, LPEI akan fokus menjalankan peran sebagai lembaga yang mengisi kekosongan pembiayaan ekspor yang tidak dapat dipenuhi oleh institusi lain, di mana prioritas akan diberikan pada skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE), sambil tetap melayani penugasan umum.
LPEI juga memastikan akan terus menyediakan fasilitas pembiayaan ekspor jangka pendek dan panjang, serta solusi pembiayaan bagi perusahaan Indonesia yang berinvestasi atau menjalankan proyek di luar negeri yang tidak dapat dibiayai oleh perbankan Indonesia.
“Sebagai lembaga keuangan khusus, Indonesia Eximbank berkomitmen untuk memperkuat dukungan terhadap pelaku usaha berorientasi ekspor, sejalan dengan tujuan dan misi Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, dan berdaya saing di kancah global,” kata Sukatmo.