c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

03 April 2025

08:59 WIB

Lebih Buruk Dari Perkiraan, Tarif Resiprokal Trump Bikin Bursa Rontok

Tarif resiprokal membuat bursa rontok. Saham teknologi megacap berada di bawah tekanan jual.

Editor: Fin Harini

<p>Lebih Buruk Dari Perkiraan, Tarif Resiprokal Trump Bikin Bursa Rontok</p>
<p>Lebih Buruk Dari Perkiraan, Tarif Resiprokal Trump Bikin Bursa Rontok</p>

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperlihatkan kepalan tangannya saat ia tiba untuk reli kampanye di Newport News, Virginia, Amerika Serikat, Jumat (25/9/2020). ANTARAFOTO/REUTERS/Tom Brenner

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengejutkan pasar pada Rabu (2/4) waktu setempat atau Kamis pagi (3/4) WIB, lewat pengumuman tarif resiprokal yang tinggi pada sejumlah mitra dagang, selain tarif dasar sebesar 10%.

"Tarif tersebut jelas lebih buruk dari yang kami perkirakan," kata ekonom senior AS Deutsche Bank Brett Ryan kepada Yahoo Finance, Kamis pagi (3/4) WIB.

Misalnya, impor dari China akan dikenakan tarif sebesar 34% sementara impor dari Uni Eropa akan dikenakan tarif sebesar 20%. Indonesia dikenai tarif tambahan 32%.

Baca Juga: Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32%

Trump mengatakan perhitungan tarif sebenarnya hanya "setengah" dari yang seharusnya jika pemerintah memilih untuk menyamai perkiraan Gedung Putih tentang bagaimana negara lain mengenakan tarif kepada AS.

Pasar bereaksi negatif. Saham-saham dijual tajam setelah pengumuman Trump. Penurunan saham berjangka AS dipimpin oleh saham berjangka Nasdaq 100, yang turun lebih dari 4,5% mendekati pukul 6:15 malam ET. Saham berjangka S&P 500 turun 3,5% sementara kontrak yang terkait dengan Dow turun mendekati 2,2%.

Saham teknologi megacap berada di bawah tekanan jual yang besar dalam perdagangan yang diperpanjang, dengan saham Apple turun lebih dari 6% dan saham Nvidia (NVDA), Meta (META), Amazon (AMZN), dan Tesla (TSLA) masing-masing turun lebih dari 4%.

Ryan menambahkan timnya telah memperkirakan tarif efektif akan berada dalam kisaran 15%-20%. Pengumuman hari Rabu menunjukkan tarif efektif keseluruhan pada semua impor AS akan berada dalam kisaran yang mendekati 25%-30%.

Para ahli strategi di Evercore ISI menetapkan tarif efektif sebesar 29% dalam sebuah catatan pada Rabu malam. Hal ini memproyeksikan tarif AS akan berada pada level tertinggi dalam lebih dari satu abad.

"Saya tidak akan mengatakan bahwa ini benar-benar resesi," tambah Ryan. "Saya akan mengatakan bahwa hal ini tentu saja meningkatkan risiko resesi."

Kepala ekonomi Renaissance Macro, Neil Dutta, menggambarkan pengumuman tersebut sebagai kejutan besar bagi perekonomian.

"Sungguh mengejutkan saham tidak turun lebih dalam lagi," tulis Dutta pada pukul 17.00 ET pada Rabu. "Mungkin investor berasumsi bahwa pikiran yang lebih tenang akan menang nanti. Saya tidak akan menahan napas."

Saat investor mencerna pungutan terbaru, pertanyaan pasar yang membayangi tetap ada, yaitu berapa lama Trump akan memberlakukan tarif ini dan apakah negara lain akan membalas atau bernegosiasi.

Baca Juga: Permintaan Aset Safe Haven Menjelang Tarif Timbal Balik AS Dongkrak Harga Emas

Mengingat kemungkinan aksi saling balas yang dapat terjadi antara AS dan beberapa mitra, ahli strategi Wall Street tidak yakin Rabu ini akan menjadi clearing event, di mana risiko tarif dengan cepat diperhitungkan dan ditanggapi dengan aksi jual besar-besaran.

Stuart Kaiser, kepala strategi perdagangan ekuitas AS Citi, menulis dalam sebuah catatan kepada klien pada hari Rabu malam bahwa pengumuman tarif lebih buruk daripada ekspektasi investor. Ia tidak merekomendasikan untuk membeli saham saat harga sedang turun.

"Pola berita utama yang negatif, tenggat waktu yang tertunda, dan implementasi yang lebih baik dari yang ditakutkan tampaknya akan terus berlanjut dan pengumuman Presiden mencakup potensi pembatalan berdasarkan hasil negosiasi bilateral," tulis Kaiser.

"Menurut pandangan kami, tarif kemungkinan akan terus menjadi hambatan yang berulang," imbuhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar