JAKARTA - Kabupaten Kediri kembali sukses melakukan ekspor komoditas hortikultura unggulan berupa nanas ke Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak 20.700 buah atau setara 20 ton di tahun ini. Sebelumnya, Kediri juga telah mengapalkan sekitar 9.600 ton buah nanas segar varietas Simplex ke Oman.
Adapun upaya ekspor ini dilakukan melalui pendampingan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kediri di Jawa Timur kepada para petani. Guna menambah nilai jual buah nanas yang melimpah di kabupaten tersebut.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Mohamad Solikin mengatakan bahwa potensi buah nanas yang ditanam petani di Kabupaten Kediri cukup besar. Dia pun berharap, kegiatan ekspor nanas bisa dilaksanakan berkelanjutan.
"Tentunya harapan kami bisa berlangsung terus (ekspor)," ujar Solikin melansir
Antara, Jakarta, Sabtu (15/2).
Baca Juga: Kembangkan Ekspor Buah Indonesia, Kemendag Bentuk Program NEXTLebih lanjut, Solikin mengungkap luas lahan nanas di Kabupaten Kediri mencapai 2.579 hektare yang tersebar di Kecamatan Ngancar, Plosoklaten dan Puncu. Lahan-lahan ini memproduksi sebanyak 182.512 ton nanas per tahun, yang 70% di antaranya merupakan jenis Queen Simplex.
Sementara itu, data Statistik Pertanian Hortikultura BPS Kabupaten Kediri menunjukkan, nanas memang menjadi komoditas nomor wahid di wilayah tersebut.
Dengan wilayah pertanian nanas yang terpusat di Ngancar, Plosoklaten, Puncu dan Wates, produksi nanas rata-rata per tahun di Kediri selama 2021-2023 selalu melampaui 100 ton.
Pada 2022, Kabupaten Kediri juga telah berhasil mengekspor 10 ton nanas segar ke Oman, yang kemudian jumlahnya meningkat menjadi 20 ton yang dikirim ke Jeddah di 2023 .
Setelah berhasil mengirimkan sebanyak 20 ton di tahun ini, Solikin mengungkap, Kediri masih punya sekitar pengiriman dua kontainer nanas yang dijadwalkan terkirim pada Maret mendatang.
Menurut Solikin, dengan luas lahan nanas yang ada diyakini melalui penjadwalan masa tanam hingga pembuahan dapat memenuhi permintaan dua kontainer dalam satu bulan.
Kualitas BersaingSementara itu, Mubashir selaku pembeli dari PT Arab Indo Group mengakui, nanas asal Kabupaten Kediri potensial dan dapat bersaing dengan nanas dari negara lain.
Dirinya mengaku telah berkeliling dan melihat potensi buah nanas di Indonesia, baik Lampung, Medan sampai Subang. Namun, pihaknya menjatuhkan pilihan nanas dari Kabupaten Kediri untuk ekspor.
"Nanas dari jenis Simplex ini dapat dipertaruhkan baik dari segi rasa, asamnya sedikit tapi manisnya lebih," ungkap Mubashir.
Baca Juga: Keran Ekspor Durian Indonesia Ke Tiongkok Makin Terbuka, Zulhas Lakukan IniSelain dari segi rasa, hal lain yang membuat nanas asal Kediri lebih unggul adalah luas lahan perkebunan yang dinilai mampu memenuhi permintaan.
Mubashir menyebut, selain siap menerima ekspor nanas secara berkelanjutan, ke depan juga tidak menutup kemungkinan akan melakukan permintaan buah lain seperti alpukat dari Kediri.
Bukan tanpa alasan, setelah nanas, alpukat memang menjadi produk hortikultura unggulan Kediri dengan produksi tertinggi bersamaan dengan pisang, mangga, dan jeruk keprok.
"Untuk awal nanti (di sana) akan dipasarkan ke pasar swalayan. Dan kalau memungkinkan tidak hanya dipasarkan di pasar Dubai, tapi juga ke Qatar, Oman dan pasar-pasar lain," ujarnya.