c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

26 Maret 2025

17:57 WIB

Laba PGEO Tahun 2024 Turun Tipis 1,89%

Laba bersih PGEO 2024 berada di angka US$160,49 juta, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar US$163,59 juta

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Laba PGEO Tahun 2024 Turun Tipis 1,89%</p>
<p id="isPasted">Laba PGEO Tahun 2024 Turun Tipis 1,89%</p>

Ilustrasi - Pekerja memeriksa pipa pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (29/10/2024). Antara Foto/Adeng Bustomi/Spt.

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mengalami penurunan laba bersih pada tahun lalu jika dibandingkan Januari-Desember 2023.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, laba bersih emiten pelat merah berkode saham PGEO itu hanya berada di angka US$160,49 juta sepanjang tahun 2024.

Sementara pada tahun sebelumnya, PGEO mampu meraup laba bersih di angka US$163,59 juta. Artinya, laba anak usaha PT Pertamina yang menggarap sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) itu mengalami penurunan tipis 1,89%.

Padahal, terdapat sedikit peningkatan dari sisi pendapatan usaha dari US$406,29 juta pada 2023 menjadi kisaran US$407,12 juta. PGEO menilai catatan pendapatan ini menjadi bukti komitmen perusahaan untuk menjaga kas operasional yang kuat dan efisiensi dalam pengelolaan biaya.

Baca Juga: PGE Prioritaskan Isu Sosial Dalam Pengembangan Panas Bumi Di Aceh

"PGE tetap fokus pada pengelolaan keuangan yang prudent dan optimal untuk memastikan keberlanjutan investasi dalam pengembangan proyek panas bumi baru dan peningkatan kapasitas produksi," ujar Direktur Keuangan PGEO Yurizki Rio lewat keterangan tertulis yang diterima, Rabu (26/3).

Salah satu musabab turunnya laba bersih PGEO, ialah ekspansi kapasitas pembangkit yang mengakibatkan naiknya beban pokok pendapatan dari US$158,35 juta tahun 2023 menjadi sekitar US$164,89 juta.

Meski begitu, arus kas operasional mengalami peningkatan dari US$255,19 juta menjadi kisaran US$258,29 juta. Yurizki mengatakan catatan itu menjadi cerminan stabilitas pendapatan dan efektivitas pengendalian biaya.

"Memang beban operasi meningkat, tetapi ini merupakan bagian dari investasi strategis untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang dan mendukung ekspansi kapasitas lebih besar ke depan," tambah dia.

Baca Juga: Pertamina–Sinopec Jalin Kerja Sama Di Sektor Geothermal

Dirinya melanjutkan, PGE pada 2024 mampu mendongkrak produksi listrik di beberapa wilayah secara year-on-year, seperti PLTP Kamojang sebesar 5,36%, PLTP Lahendong 0,40%, serta PLTP Lumut Balai yang meningkat 2,72%.

Tahun ini, PGE optimis pada pertumbuhan bisnis lewat rencana commissioning PLTP Lumut Balai Unit II dengan kapasitas sebesar 55 MW. Tambahan kapasitas ini diyakini bisa meningkatkan pendapatan dan daya saing PGEO untuk menghadapi permintaan energi bersih.

"Secara keseluruhan, produksi listrik mencapai 4.827,22 GWh, meningkat 1,96% dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan stabilitas dan efisiensi operasional," tandas Yurizki Rio.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar