22 September 2023
11:34 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menargetkan untuk menyelesaikan pematangan eksperimen teknologi atau proof of concept terkait rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) pada Maret 2024.
Rencananya, BI akan menerbitkan 2 jenis rupiah digital, yakni wholesale dan ritel. Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menjelaskan saat ini, BI tengah mematangkan proof of concept untuk rupiah digital wholesale.
“Saat ini, kami memasuki tahap proof of concept untuk wholesale digital rupiah. Mudah-mudahan ini nanti bisa proof of concept-nya selesai di Maret 2024,” ujarnya dalam Konferensi Pers Hasil RDG BI September 2023, Kamis (21/9).
Baca Juga: IMF Kerjakan Platform Mata Uang Digital Bank Sentral Global
Sebagai informasi, rupiah digital wholesale (w-Rupiah Digital) memiliki cakupan akses terbatas dan hanya didistribusikan untuk penyelesaian transaksi wholesale. Contohnya, operasi moneter, transaksi pasar valas, serta transaksi pasar uang.
Sementara itu, rupiah digital ritel (r-Rupiah Digital) memiliki cakupan akses yang terbuka untuk publik. Itu karena dapat didistribusikan untuk berbagai transaksi ritel, baik dalam bentuk transaksi pembayaran maupun transfer, oleh individu maupun bisnis, seperti merchant dan korporasi.
Lebih lanjut, Filianingsih menjelaskan tahun lalu BI telah menerbitkan white paper berisikan rencana pengembangan rupiah digital. White paper itu diberikan kepada para pemangku kepentingan dengan tujuan konsultasi publik dan memperoleh masukan atau feedback.
Dia menyampaikan pada akhir Juli 2023, Bank Indonesia telah menerima consultative paper rupiah digital. Dia menuturkan sudah banyak masukan dan saran yang tertuang di consultative paper tersebut, baik dari pihak industri, perbankan, serta akademisi.
Baca Juga: Brasil Umumkan Percontohan Uang Digital
“Nah masukan-masukan itu sedang kita rekapitulasi dan nanti kita akan sampaikan kembali hasil feedback dari publik. Kami perkirakan Oktober akan kita publish itu,” terang Deputi Gubernur BI.
Filianingsih menilai berbagai saran dan feedback publik sangat berguna bagi tahap pengembangan rupiah digital berikutnya.
Karena setelah menerima consultative paper, BI melanjutkan pengembangan ke tahap eksperimen digital, yang mencakup proof of concept, prototyping, piloting, dan sandboxing.
BI bisa mengolah dan menerapkan hasil rekapitulasi consultative paper. Hal itu pula yang mengantarkan BI untuk mematangkan proof of concept rupiah digital yang ditargetkan akan rampung pada Maret 2024.
“Nah masukan-masukan dalam consultative paper itu sangat berguna bagi tahap berikutnya,” kata Filianingsih.