c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

27 Juni 2024

19:50 WIB

Komisi IV DPR Sebut Indonesia Potensi Ekspor Pisang ke China

Ketua Komisi IV, Sudin mengingatkan agar Indonesia bisa memanfaatkan peluang memanasnya hubungan antara China dan Filipina saat ini, dengan ekspor pisang ke China.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Komisi IV DPR Sebut Indonesia Potensi Ekspor Pisang ke China</p>
<p id="isPasted">Komisi IV DPR Sebut Indonesia Potensi Ekspor Pisang ke China</p>

Ilustrasi pohon pisang. Shutterstock/aappp

JAKARTA - Ketua Komisi IV, Sudin mengungkapkan Indonesia seharusnya memanfaatkan peluang memanasnya hubungan antara China dan Filipina yang saat ini terjadi. Peluang yang dimaksud adalah, Indonesia bisa menambah komoditas ekspor menuju negeri Tirai Bambu tersebut, terlebih untuk komoditas buah pisang yang selama ini selalu berasal dari Filipina.

"Sebetulnya saat ini adalah yang paling tepat kita ekspor pisang ke China, karena ini lagi memanasnya Filipina dengan China. Peluang ini sebenarnya besar sekali untuk dimanfaatkan kita ekspor ke sana," ujar Sudin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV dengan Sekjen Kementan, KKP, dan Kepala Barantin, Kamis (27/8).

Peluang ekspor pisang Sudin temukan saat ia dan beberapa anggota Komisi IV melakukan kunjungan kerja ke China dan bertandang ke pasar-pasar. Sudin bercerita banyak pedagang di sana yang tidak mengetahui jika Indonesia adalah negara penghasil pisang.

Baca Juga: Gapoktan Kaltim Ekspor Pisang Kepok Ke Singapura

"Mereka malah belum tahu. Mereka tahunya manggis dari Indonesia dan Thailand. Sedangkan pisang ini, mereka masukkan pisang dari Filipina. Ini saat yang pas," kata dia.

Sayangnya, menurut Sudin hingga saat ini peluang ekspor pisang ke China belum ditangkap oleh pengusaha Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi pisang dengan Hamonized System Code atau kode HS 08039090, sejak tahun 2021 terus mengalami peningkatan. Lengkapnya, pada tahun 2021 produksi pisang nasional sebanyak 8.741.147 ton, kemudian naik di tahun 2022 menjadi 9.245.427 ton. Jumlah ini terus naik di 2023 yang tercatat mencapai 9.335.232 ton.

Adapun provinsi yang memproduksi pisang tertinggi pada 2023 yaitu, Jawa Timur sebanyak 2.807.038 ton, disusul Lampung sejumlah 1.322.030 ton, dan Jawa Barat sebanyak 1.267.922 ton.

Mengutip data OEC, eksportir pisang terbesar di dunia di 2022 adalah Ekuador dengan nilai US$3,68 miliar. Disusul Filipina senilai US$1,41 miliar, Kostarika US$1,22 miliar, Kolombia US$1,16 miliar dan Guatemala US$1,12 miliar.

Baca Juga: Pemerintah Dorong Ekspor Pisang dan Nanas

Sedangkan, importir terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai US$2,7 miliar. China ada di posisi kedua, dengan nilai US$1,06 miliar, diikuti Jepang US$797 juta, Rusia 794 juta dan Jerman US$731 miliar.

Berkaitan dengan potensi ekspor buah ke China, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut B. Panjaitan juga mengungkapkan Indonesia berpotensi menjadi eskportir durian ke China, mengingat permintaan "raja buah" di China yang tinggi. Bahkan potensi ekspor durian tersebut kata Luhut, mencapai US$8 miliar atau Rp131,1 triliun (kurs Rp16.390).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar