29 Mei 2023
14:04 WIB
Editor: Fin Harini
SAMARINDA - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengekspor pisang kepok ke Singapura total senilai Rp37,44 miliar. Ekspor oleh gabungan kelompok tani (gapoktan) dari Kutai Timur ini sudah dimulai sejak Juli 2022 dan akan terus berlangsung hingga Juli 2024.
"Awal terjadinya transaksi ekspor ke Singapura ini ketika tim mengikuti pameran di Nagoya, Batam, pada Juni tahun 2022 lalu," ujar Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim Kosasih, di Samarinda, Senin (29/5), dilansir dari Antara.
Pameran yang diikuti kala itu masuk dalam rangkaian Indonesia Tourism and Trade Invesment Expo Batam, yakni giat yang digelar di Nagoya Hill Shopping Mall Batam, pada 16-19 Juni 2022.
Dalam pameran itu, tim Pemprov Kaltim mengusung sejumlah produk unggulan, salah satunya pisang kepok yang diproduksi oleh gapoktan asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Pameran itu lantas membuahkan kesepakatan antara Benelux Floris & Food Pte dan Gapoktan Berkah Bersatu Kaubun (BBK) Kabupaten Kutim, yang diteken pada 16 Juni 2022.
Baca Juga: Kenapa Buah Pisang Melengkung?
Dalam MoU tersebut antara lain disepakati, pengiriman oleh Gapoktan BBK Kabupaten Kutim ke Benelux Floris & Food Pte sebanyak 30.000 sisir pisang per 15 hari, atau dalam satu bulan dikirim 60.000 sisir, sehingga total dalam dua tahun mencapai 1.440.000 sisir.
Lama kontrak disepakati dua tahun, mulai Juli 2022 hingga Juli 2024 dengan nilai kontrak mencapai Rp37,44 miliar. Kontrak bisa diperpanjang setelah masa berlaku habis dan keduanya saling diuntungkan.
Sejak Juli 2022, lanjutnya, Gapoktan BBK Kutim rutin mengirimkan pisang kepok ke Singapura dengan jumlah pisang dan nilai yang dibayarkan sesuai dengan kesepakatan.
"Pada Januari-Maret 2023, Kaltim telah ekspor pisang kepok ke Singapura sebanyak 200 ton, terdiri atas Januari sebanyak 80 ton, Februari sebanyak 40 ton, dan pada Maret sebanyak 80 ton dengan pengapalan melalui pelabuhan di Kota Balikpapan," kata Kosasih.
Dia menambahkan, pisang yang diekspor telah memenuhi standar perusahaan, dan telah disertifikasi dilakukan oleh DPTPH Provinsi Kaltim.
"Selain ke Singapura, Kaltim juga melakukan ekspor ke Malaysia, yakni untuk Januari-Maret 2023 saja sudah diekspor sebanyak 200 ton, yakni Januari sebanyak 60 ton, Februari 60 ton, dan Maret 80 ton dengan pengiriman juga melalui Balikpapan," katanya.
Ekspor Nonmigas ke ASEAN
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Senin (29/5), menyebutkan pada periode Januari-April 2023, Kaltim telah mengekspor sejumlah komoditas nonmigas ke beberapa negara di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations/ Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) dengan total nilai US$1,82 miliar.
"Komoditas nonmigas yang diekspor antara lain bahan bakar mineral, minyak hewani atau nabati, pupuk, bahan kimia anorganik, bahan kimia organik, aneka produk kimia, ikan dan hewan lain dari air," ujarnya.
Sejumlah negara di ASEAN yang menjadi tujuan ekspor nonmigas dari Kaltim periode Januari-April 2023 antara lain ke Filipina dengan nilai US$873,31 juta dolar, naik 1,65% ketimbang periode Januari-April 2022 yang senilai US$859,16 juta.
Kemudian ekspor nonmigas ke Malaysia senilai US$505,69 juta, atau turun 23,19% ketimbang periode Januari-April 2022 yang sebesar US$658,34 juta.
Selanjutnya ekspor nonmigas ke Vietnam dengan nilai US$199,46 juta, mengalami penurunan 35,87% ketimbang periode Januari-April 2022 yang sebesar US$311 juta.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Ekspor Pisang dan Nanas
Sedangkan, ekspor nonmigas ke negara-negara ASEAN lainnya pada Januari-April 2023 tercatat senilai US$239,97 juta. Jumlah ini turun 20,59% ketimbang periode sebelumnya di tahun yang sama dengan nilai US$302,17 juta.
"Ekspor nonmigas ke sejumlah negara di ASEAN pada Januari-April 2023 ini memberikan andil mencapai 19,19%, terhadap total ekspor nonmigas Kaltim ke luar negeri yang totalnya senilai US$9,47 miliar," katanya.
Khusus di bulan April 2023, lanjut Yusniar, ekspor nonmigas Kaltim ke Filipina senilai US$221,17 juta, turun 1,63% dibandingkan Maret senilai US$224,84 juta.
Ekspor ke Malaysia pada April 2023 senilai US$118,30 juta, melemah 6,29% ketimbang Maret 2023 sebesar US$126,22 juta.
"Namun ekspor nonmigas ke Vietnam pada April 2023 terjadi kenaikan sebesar 10,83%, yakni dari senilai US$64,45 juta pada Maret, naik menjadi US$71,44 juta pada April 2023," katanya.