18 September 2024
19:10 WIB
KKP Akan Dirikan Pabrik HPI di Pekalongan Untuk Produksi Susu Ikan
Direktur Pengolahan Ditjen PDSPKP KKP Widya Rustyanto mengatakan, nantinya susu ikan ini akan menjadi salah satu produk turunan dari teknologi HPI ini.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Dua orang anak menunjukkan produk susu ikan saat peluncuran di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023). Antara Foto/Dedhez Anggara.
INDRAMAYU - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana untuk membangun pabrik hidrolosat protein ikan (HPI) di Pekalongan. Hal ini dilakukan untuk mendorong susu ikan menjadi salah satu alternatif dari pengganti susu sapi.
Direktur Pengolahan Ditjen PDSPKP KKP Widya Rustyanto mengatakan, nantinya susu ikan ini akan menjadi salah satu produk turunan dari teknologi HPI ini.
“KKP dalam waktu dekat ini akan membangun unit HPI di Pekalongan, Insyaallah mudah-mudahan di bulan November akhir sudah bisa trial dan bisa membuat produk HPI," kata Widya di Indramayu, Rabu (18/9).
Sebagai informasi di Indonesia sendiri, pabrik HPI baru ada di Indramayu, dimiliki oleh PT Berikan. Lewat pabrik tersebut, KKP berencana untuk ikut andil memperkenalkan susu ikan lewat inovasi yang dimiliki PT Berikan.
Baca Juga: KKP Klaim Proyek Susu Ikan Serap Banyak Tenaga Kerja
Lebih lanjut Widya menuturkan rencana pembangunan pabrik ini sudah direncanakan sejak lama. Nantinya kapasitas produksi pabrik tersebut dapat menghasilkan 2 ton bubuk atau powder HPI.
“Hasil sama volumenya 2 ton per bulan dalam bentuk powder,” kata dia.
Dari sini pihaknya membutuhkan biaya sebesar Rp8 miliar untuk mendirikan pabrik HPI. Widya berharap, selain menjadi susu ikan HPI ini bisa menghasilkan berbagai macam olahan produk dari protein ikan.
Saat ditanya apakah pabrik di Pekalongan ini akan menjadi program makan bergizi gratis (MBG), Widya mengatakan tidak. Menurutnya pabrik ini membutuhkan setidaknya satu tahun untuk masa percobaan, sehingga produksinya belum bisa langsung dimanfaatkan masyarakat secara luas.
“Kalau dalam waktu dekat Pekalongan belum bisa karena harus trial dulu. Butuh waktu satu tahun, kan lagi uji coba, dan butuh waktu benar-benar aman dan sesuai nanti ada SNI nya,” imbuhnya.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), susu ikan terbuat dari ikan yang diproses dengan teknologi modern hingga menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI). HPI ini diolah kembali sebagai bahan baku susu ikan.
Baca Juga: Dukung Program Susu Ikan, KKP Targetkan Produksi Dari Pantura Dan Papua
Susu ikan disebut memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya, mengandung Eicosapentaenoic Acid (EPA), Docosahexaenoic Acid (DHA), dan Omega 3 yang tinggi. Selain itu, bebas alergen dan mudah dicerna tubuh karena memiliki tingkat penyerapan protein hingga 96%.
"Susu ikan ini minuman sehat yang cocok dikonsumsi untuk semua usia," papar Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/8).
Dia juga mengatakan, susu ikan menggabungkan manfaat protein ikan untuk kesehatan dengan diversifikasi produk olahan ikan. Hal ini meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk.