c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

02 Oktober 2025

15:46 WIB

Khawatir Eksploitasi, APINDO Minta Perhatikan Magang Bergaji

APINDO meminta pemerintah mengawasi implementasi magang berbayar untuk mencegah eksploitasi tenaga kerja murah. Program ini diharap mampu membuka lapangan kerja yang lebih baik.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Khawatir Eksploitasi, APINDO Minta Perhatikan Magang Bergaji</p>
<p>Khawatir Eksploitasi, APINDO Minta Perhatikan Magang Bergaji</p>

Ilustrasi - Pelepasan 1.300 tenaga kerja terlatih di Jawa Barat untuk magang ke Jepang di Bandung, Senin (22/9/2025). Antara/HO Pemprov Jabar

JAKARTA - Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO Bob Azam mengingatkan pemerintah untuk benar-benar memperhatikan implementasi program magang bergaji bagi lulusan baru (fresh graduate), terutama pada perusahaan penyedia magang. Hal ini untuk mencegah aksi eksploitasi tenaga kerja.

“Magang juga harus diperhatikan kualitasnya, dan jangan sampai jadi obyek tenaga kerja murah serta minim perlindungan,” kata Bob saat dihubungi Validnews, Jakarta, Kamis (2/10).

Baca Juga: Sambut Magang Bergaji, APINDO: Insentif Tax Deduction Kurang Moncer

Selain itu, Bob menyarankan, agar perusahaan pembuka peluang magang tetap melalui tahap verifikasi. Alasannya, langkah ini penting agar insentif yang diberikan pemerintah mudah terpantau.

“Jadi saran kami, perusahaan yang menerima insentif diverifikasi lebih dahulu oleh asosiasi pengusaha, biar enggak ribet,” ungkap dia.

Dukung Daya Beli
Sementara itu, menurut Analis Kebijakan Ekonomi APINDO Ajib Hamdani, program magang berbayar sangat sesuai untuk mendorong penciptaan tenaga kerja berkualitas. Menurutnya, program ini akan berdampak mengurangi pengangguran dan lainnya ke depan.

“Harapan positifnya adalah bisa menopang daya beli masyarakat dan bisa membaik, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujar Ajib kepada Validnews secara terpisah.

Baca Juga: Kunci Ekonomi 2045, RI Targetkan Cetak 10,7 Juta Talenta Digital

Apalagi, konsumsi domestik Indonesia menopang 57% pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, dia optimis program magang ini mampu membuka lapangan kerja yang lebih baik.

“Dengan pembukaan lapangan kerja yang baik, potensi pertumbuhan ekonomi bisa terjaga di atas 5% secara agregat di akhir tahun 2025,” tandasnya.

Buka Pendaftaran Program Magang Bergaji
Adapun pemerintah saat ini tengah membuka kesempatan bagi perusahaan BUMN maupun swasta yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan terdaftar di Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) untuk mengunggah kebutuhan magang sesuai syarat yang telah ditentukan mulai 1-7 Oktober 2025.

Baca Juga: Digaji Rp3,3 Juta, Program Magang Sasar 20 Ribu Lulusan Baru

Kemudian pada 7-13 Oktober 2025, para lulusan baru (fresh graduate) memiliki kesempatan untuk mulai memilih dan mendaftar posisi magang sesuai keinginan

“Tidak ada syarat tambahan karena data sudah terintegrasi dengan Kementerian Dikti (Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi). Kami sudah punya data lulusan satu tahun terakhir, sehingga cukup mencocokkan saat registrasi,” jelas Menaker Yassierli di Wisma Danantara, Rabu (1/10).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar