18 Juni 2025
16:42 WIB
Kementerian ESDM Andalkan Teknologi HVDC Untuk Wujudkan 'Indonesia Supergrid'
Kementerian ESDM terus mendorong pengembangan jaringan transmisi ketenagalistrikan nasional, utamanya dengan HVDC. Teknologi ini digadang jadi solusi teknis yang paling memungkinkan untuk proyek ISJ.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Khairul Kahfi
Petugas PLN melakukan pengecekan pada tower transmisi di Desa Tengatiba, Kec. Aesesa Selatan, Kab. Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Antara/HO-PLN
JAKARTA - Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pengembangan jaringan transmisi ketenagalistrikan nasional, utamanya dengan teknologi Arus Searah Tegangan Tinggi (High Voltage Direct Current/HVDC).
Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Muhadi menerangkan, pemanfaatan teknologi HVDC itu jadi bagian dari upaya mewujudkan proyek 'Indonesia Supergrid'.
Salah satu proyek prioritas yang tengah disiapkan, sambungnya, adalah Interkoneksi Sumatra-Jawa (ISJ) dengan panjang sekitar 112 kilometer sirkuit (kms), yang bertujuan mengalirkan potensi listrik berbasis energi terbarukan dari Sumatra ke pusat konsumsi di Pulau Jawa.
"Teknologi HVDC, baik melalui saluran udara maupun kabel bawah laut, diidentifikasi sebagai solusi teknis paling memungkinkan untuk proyek ini (Interkoneksi Sumatra-Jawa)," ucap Muhadi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (18/6).
Baca Juga: Sebanyak 79% Pembangkit Listrik RI Bakal Berbasis EBT Pada Tahun 2060
Namun demikian, Muhadi mengingatkan, butuh kolaborasi kuat antara mitra lokal dan internasional dalam upaya mewujudkan 'Indonesia Supergrid'.
"Untuk mewujudkan Indonesia Supergrid, diperlukan kolaborasi lebih lanjut antara mitra lokal dan internasional dalam mengembangkan kerangka kebijakan, transmisi yang efisien dan pembiayaan hijau, serta keterlibatan publik," imbuhnya.
Pihaknya meyakini, teknologi HVDC bisa mengakselerasi integrasi smart grid dan mendukung penetrasi energi terbarukan, terutama pada jenis Variable Renewable Energy (VRE) sebagai bagian dari agenda transisi energi di Indonesia.
Di samping mengulik potensi pemanfaatan HVDC, pemerintah kini tengah melangsungkan pengembangan jaringan transmisi 500 kV Arus Bolak-balik Tegangan Tinggi (High Voltage Alternating Current/HVAC) di Pulau Sumatra.
"Sementara di Kalimantan, potensi energi sebesar 13 GW dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan dan Mentarang membutuhkan jaringan transmisi berskala besar menuju Jawa dan untuk mendukung kebutuhan industri smelter di Sulawesi," kata Muhadi.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut, minimnya jaringan transmisi kelistrikan jadi salah satu kendala masifikasi pembangkit berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Ditegaskan Bahlil, belum tersedianya jaringan transmisi dari sumber EBT ke pusat demand menyebabkan capaian bauran energi bersih RI baru sekitar 15-16% dari yang ditargetkan tahun ini sebesar 23%.
"Kita semua sudah programkan EBT angin di mana, uap di mana, matahari di mana, tapi ternyata tidak ada jaringannya, ini yang membuat masalah besar," papar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Senin (26/5).
Baca Juga: RI Butuh Ribuan Triliun Untuk Proyek Kelistrikan Sampai 2034
Karena itu, PT PLN dalam RUPTL 2025-2034 merencanakan pembangunan jaringan transmisi sepanjang 47.758 kilometer sirkuit (kms), terdiri dari Jawa, Madura, Bali 13.889 kms, Sumatra dan Kalimantan 20.967 kms, serta Sulawesi, Maluku, dan Papua sepanjang 12.901 kms.
Khusus tahun ini, penambahan jaringan transmisi dibidik mencapai kisaran 8.800 kms; diikuti 7.800 kms di 2026; 6.300 kms di 2027; 7.500 kms 2028; dan 2.300 kms di 2029. Artinya, sampai 2029 mendatang, direncanakan ada penambahan jaringan transmisi sekitar 32.600 kms.
Oleh karena itu, pada 2030-2034, Kementerian ESDM bersama PT PLN hanya tinggal membangun sekitar 15.200 kms jaringan transmisi untuk memenuhi target yang termaktub dalam RUPTL 2025-2034.
"Jadi ini proyek besar, proyek kabel, besi, apa lagi ya? ya perintil-perintil itulah. Ditambah lagi, gardu induk 107.950 MVA," tandas Bahlil.