c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

25 Oktober 2024

14:53 WIB

Kementan Pastikan Program Cetak Sawah 3 Juta Ha Hingga 2029

Kementerian Pertanian menetapkan akan cetak sawah baru 3 juta hektare hingga 2029. Di tahap awal, Kementan akan mencetak 150 ribu hektare sawah di Kalimantan Tengah

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Kementan Pastikan Program Cetak Sawah 3 Juta Ha Hingga 2029</p>
<p>Kementan Pastikan Program Cetak Sawah 3 Juta Ha Hingga 2029</p>

Ilustrasi petani di sawah. Dok Kementan

JAKARTA- Dirjen PSP Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan program cetak sawah baru dengan menargetkan pengembangan 3 juta hektare (ha) lahan sawah hingga 2029.

Pemerintah berharap, program ini dapat memastikan keberlanjutan pasokan pangan nasional serta mendukung sektor pertanian sebagai pilar ekonomi di tengah ancaman krisis pangan global.

Andi mengungkapkan, pengembangan lahan sawah ini akan dilakukan melalui pemanfaatan rawa dan lahan suboptimal lainnya. Mengingat, lahan produktif terus menyusut, sedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat.

“Kami fokus memanfaatkan lahan potensial yang belum tergarap optimal, seperti rawa dan lahan suboptimal, untuk mendukung produksi pangan nasional. Pada tahap awal, 150 ribu hektare (sawah) akan dicetak pada 2025 di Kalimantan Tengah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (25/10).

Ia menuturkan, program cetak sawah akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari perencanaan, survei teknis lapangan, hingga penyusunan regulasi dan panduan teknis. Pemerintah juga akan melibatkan berbagai instansi terkait dalam pelaksanaan cetak sawah.

“Langkah awal kami adalah survei kesesuaian lahan dan investigasi untuk memastikan komoditas yang paling sesuai dikembangkan di tiap lokasi. Ini termasuk kajian izin, HGU, tata ruang, dan kriteria teknis lainnya,” sebutnya.

Baca Juga: 
Genjot Ketahanan Pangan, Kementan Serius Cetak 3 Juta Hektare Sawah

Selain pemanfaatan lahan suboptimal, program ini juga menyasar daerah dengan akses irigasi yang memadai untuk mendukung produktivitas optimal. Kawasan-kawasan seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan menjadi prioritas untuk pengembangan sawah baru.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan, program ini bertujuan memperluas lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian, sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat pedesaan.

“Ini bukan hanya tentang memperluas lahan, tetapi juga memastikan produktivitas pertanian meningkat signifikan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat," sebut Sudaryono.

Dengan persiapan matang dan target jelas, pemerintah optimistis, program cetak sawah dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia sambil mendukung stabilitas ekonomi dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Berdasarkan peta jalan swasembada beras yang Kementan susun, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal Anny Mulyani mengaku, pihaknya telah menyusun strategi untuk swasembada tersebut.

"Kami telah memetakan program-program strategis seperti pompanisasi, optimalisasi lahan rawa, dan cetak sawah yang diharapkan bisa menambah produksi beras hingga jutaan per tahun," ujar Anny.

Baca Juga: Sang Hyang Seri Siap Sokong Benih Unggul Dukung Cetak Sawah Kementan

Dalam peta jalan tersebut, jabarnya, akan ada peningkatan produksi beras signifikan sebesar 2,5 juta ton di 2025. Yakni melalui pompanisasi 1 juta ha, optimalisasi lahan rawa, dan cetak sawah 1 juta ha.

"Pada 2026, kami berencana melanjutkan cetak sawah dan perbaikan irigasi di satu juta hektare serta mengurangi ketergantungan pada impor. Target kami produksi beras melonjak hingga 5 juta ton (per tahunnya)," imbuhnya.

Target berikutnya di 2027 dalam Peta Jalan, peningkatan produksi beras sebesar 10 juta ton melalui cetak sawah dan perbaikan irigasi di area yang sama. Di tahun yang sama, Indonesia juga diharapkan telah mencapai swasembada beras secara penuh.

Kemudian di 2028, Indonesia ditargetkan mulai mengekspor beras dengan target peningkatan produksi hingga 10 juta ton. Anny menilai, proyeksi ini menjadi titik krusial pertanian Indonesia ke depan.

Puncaknya di 2029, Kementan mencanangkan produksi beras mencapai 12,5 juta ton dengan program cetak sawah, ekspor beras, dan bantuan beras untuk kebutuhan kemanusiaan.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar