c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

28 Agustus 2025

15:28 WIB

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Agustus 2025 Naik Jadi 53,55

Indeks Keyakinan Konsumen (IKI) pada Agustus 2025 ini mengalami kenaikan sebesar 1,15 poin dibandingkan Agustus 2024 sebesar 52,40

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Agustus 2025 Naik Jadi 53,55</p>
<p id="isPasted">Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Agustus 2025 Naik Jadi 53,55</p>

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, pada Kamis (28/8). ValidNewsID/Ahmad Farhan Faris

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) periode Agustus 2025 yang mencatatkan kenaikan menjadi 53,55. Angka indeks tersebut mengalami kenaikan 0,66 poin dari IKI bulan Juli 2025 sebesar 52,89.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan Indeks Kepercayaan Industri pada Agustus 2025 ini mengalami kenaikan sebesar 1,15 poin dibandingkan Agustus 2024 sebesar 52,40. Artinya, kata dia, angka IKI pada Agustus 2025 menunjukkan industri manufaktur domestik tengah ekspansi karena nilainya di atas 50.

Menurut dia, Kementerian Perindustrian juga membina sebanyak 23 subsektor industri pengolahan. Dari 23 subsektor industri tersebut, lanjut Febri, 21 di antaranya mengalami ekspansi dan 2 subsektor mengalami kontraksi. Adapun, subsektor yang ekspansi memiliki kontribusi sebesar 95,6% terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan II 2025.

“Besarnya IKI pada bulan Agustus 2025 ini, masih ekspansif, terutama disebabkan karena adanya 21 subsektor yang PDB besar, itu berada pada status ekspansif. Ada 21 subsektor yang ekspansif dan kontribusi PDB-nya itu 95,6%,” kata Febri di Gedung Kementerian Perindustrian pada Kamis (28/8).

Baca Juga: Bantah Kritik, Kemenperin: IKI Buktikan Pertumbuhan Industri 5,60% Valid

Febri menyebut dua subsektor dengan nilai tertinggi adalah industri alat angkutan lainnya (KBLI 30), dan industri pencetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18). Sedangkan, dua subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KLBI 25) dan reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (KLBI 33).

Selanjutnya, Febri mengatakan, dilihat dari variabel pembentukannya, pesanan baru mengalami peningkatan sebesar 2,98 atau mencapai 57,38. “Ini artinya demand, permintaan atas produk manufaktur Indonesia baik permintaan ekspor atau permintaan domestik itu sangat tinggi,” jelas dia.

Kemudian, variabel ketersediaan barang di gudang hasil produksi produk manufaktur Indonesia juga mengalami peningkatan sebesar 2,05 poin menjadi 57,04.

“Artinya, banyak stok produk yang menumpuk di gudang. Jadi, justru selain pesanannya naik signifikan, IKI produknya juga banyak di gudang,” kata Febri.

Sementara, Febri menyebut IKI variabel produksi ternyata mengalami kontraksi dan menurun sebesar 4,15 poin atau mencapai 44,84. Akan tetapi, Febri menegaskan bukan berarti semua pabrik itu berhenti, tapi masih banyak yang berproduksi.

“Ini bukan berarti semua pabrik itu berhenti ya, tapi masih banyak yang berproduksi namun proses produksinya masih ditahan. Masih banyak industri yang masih wait and see,” ucapnya.

Responden Sebut Kegiatan Usaha Membaik
Di samping itu, Febri mengatakan Indeks Kepercayaan Industri ekspor bulan Agustus 2025 mencapai 54,11 atau juga ekspansi. IKI ekspor ini meningkat sebesar 0,76 poin dibandingkan dengan bulan Juli 2025 sebesar 53,35.

“IKI domestik pada Agustus 2025 mencapai 52,64, ekspansi dan meningkat 0,48 poin dibandingkan dengan bulan Juli 2025 sebesar 52,16,” imbuhnya.

Secara umum, kata Febri, kegiatan usaha terbilang lebih baik pada Agustus 2025. Sebanyak 79,8% responden menyampaikan kegiatan usahanya membaik dan stabil.

Baca Juga: Kemenperin: IKI Juni 2025 Turun Gara-Gara Konflik Iran-Israel

Proporsi industri yang menyatakan kondisi usahanya membaik pada bulan Agustus 2025 sebanyak 32,9% naik 1,7% dibandingkan bulan lalu. Sedangkan, persentase responden yang menjawab kondisi usahanya stabil sebesar 46,9%.

Persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya menurun di bulan Agustus 2025 turun 2,7% menjadi 20,2%

Lalu, Febri menambahkan optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan ke depan mulai menunjukkan adanya tren peningkatan, meskipun tipis yaitu 68,1%. Kemudian, sebanyak 25,2% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang.

“Optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan ke depan relatif terjaga,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar