06 Oktober 2025
18:01 WIB
Kemenperin: Generasi Muda Ikut Pendidikan Vokasi Industri Naik 21,33% Di 2025
Kemenperin menyebut kenaikan animo pendaftar ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran generasi muda soal pendidikan vokasi.
Penulis: Ahmad Farhan Faris
Mahasiswa politeknik vokasi Kemenperin sedang praktik untuk jurusan mekatronika. Sumber: Kemenperin
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat jumlah peminat pendidikan vokasi meningkat signifikan di tahun 2025, yakni mencapai rasio 1:18,2 atau naik 21,33% dibandingkan tahun 2024 hanya 1:15.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kenaikan animo pendaftar ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran generasi muda bahwa pendidikan vokasi adalah jalan strategis untuk berkontribusi dalam pembangunan industri nasional.
“SDM industri yang unggul adalah SDM yang mampu berkompetisi di kancah global. Tren positif ini menjadi indikator meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap mutu pendidikan vokasi industri,” kata Agus melalui keterangannya pada Senin (6/10).
Menurut dia, penguatan sektor pendidikan vokasi menjadi penting dalam agenda pembangunan industri nasional. Kata dia, lulusan tidak hanya siap bekerja melalui pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan dunia usaha dan dunia industri, tapi juga mampu berinovasi dan menjadi motor penggerak industri.
“Kami terus memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia industri dan lembaga pendidikan agar kebutuhan tenaga kerja industri dapat terpenuhi dengan baik sesuai tuntutan era transformasi industri,” jelas dia.
Baca Juga: Kemenperin Siapkan SDM Kompeten Jaga Keberlanjutan Industri Manufaktur
Berdasarkan data Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, tercatat 82.655 pendaftar mengikuti seleksi penerimaan peserta didik baru di 11 politeknik dan 2 akademi komunitas di bawah binaan Kementerian Perindustrian.
Penerimaan mahasiswa baru itu dilakukan melalui program jalur penerimaan vokasi industri (Jarvis) terdiri dari tiga jalur yakni Jarvis prestasi (jalur rapor), Jarvis bersama (tes nasional) dan jalur Jarvis mandiri (penerimaan langsung oleh unit pendidikan).
Sementara Kepala BPSMI Kementerian Perindustrian, Masrokhan mengatakan peningkatan minat masyarakat terhadap politeknik dan akademi komunitas Kementerian Perindustrian menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi industri semakin relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
“Mereka tidak hanya belajar teori, tapi juga mengasah kompetensi langsung di dunia kerja melalui praktik selama 12 bulan di industri,” jelas dia.
Sesuaikan Kurikulum
Selanjutnya, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kementerian Perindustrian, Wulan Aprilianti Permatasari menjelaskan meningkatnya animo masyarakat karena Kementerian Perindustrian terus memperkuat sistem pendidikan vokasi, kurikulum serta peningkatan kompetensi dosen.
“Kami menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan teknologi industri terkini seperti digitalisasi manufaktur, otomasi dan energi hijau,” imbuhnya.
Tujuannya, kata dia, agar lulusan pendidikan vokasi Kementerian Perindustrian benar-benar siap menghadapi tantangan industri masa depan. Selain itu, ia menyebut peningkatan animo pendaftar pendidikan vokasi ini jadi sinyal positif bagi masa depan industri nasional.
Baca Juga: DPR: Pemerintah Harus Jembatani Lulusan SMK dengan Pelaku Industri
Untuk itu, perluasan kerja sama dengan berbagai sektor industri menjadi kunci utama dalam menjaga relevansi dan kualitas pendidikan vokasi. Kata dia, Kementerian Perindustrian terus mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri masa depan.
“Melalui pendidikan link and match yang berkelanjutan, kami memastikan bahwa setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman industri yang relevan dan mampu berkontribusi langsung setelah lulus,” pungkasnya.