c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

05 November 2024

15:43 WIB

Kemenparekraf Ungkap Tiga Fondasi Menuju MICE Berkelanjutan 2030

Ketiga fondasi tersebut adalah regulasi, sosialisasi, serta SDM dan infrastruktur. Tren agenda keberlanjutan atau sustainability event akan semakin diminati pada tahun-tahun yang akan datang. 

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Kemenparekraf Ungkap Tiga Fondasi Menuju MICE Berkelanjutan 2030</p>
<p id="isPasted">Kemenparekraf Ungkap Tiga Fondasi Menuju MICE Berkelanjutan 2030</p>

Ilustrasi MICE. Dok Kemenparekraf

JAKARTA - Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf Firnandi Gufron menilai, tren agenda keberlanjutan atau sustainability event akan semakin diminati pada tahun-tahun yang akan datang. Lantaran kesadaran terhadap isu ramah lingkungan yang semakin meningkat di industri meeting global.

"Ini relevan sekali, karena kalau kita baru mulai di tahun 2050 kita akan tertinggal momentum. Tapi saking menariknya, tahun 2030 (untuk mencapai MICE Sustainability) ini juga adalah pekerjaan yang tidak mudah," kata Gufron dalam diskusi Indonesia Business Forum (IBF) 2024, Jakarta, Selasa (5/11).

Menurutnya, industri Pertemuan, Insentif, Konferensi, dan Pameran (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions/MICE) telah menjadi salah satu sektor yang paling dinamis di dunia. 

Untuk itu, pemerintah saat ini tengah membentuk tiga fondasi untuk menjalankan rencana MICE Sustainability 2030. Dia menyebut, fondasi pertama yaitu pembentukan regulasi.

"Regulasi itu fondasi, karena kalau tidak dari regulasi maka akan bertabrakan, nah menyusun regulasi juga bukan pekerjaan yang mudah. Tapi itu adalah fondasi yang pertama, penyiapan regulasi," ujarnya.

Gufron menjelaskan, saat ini industri MICE ikut memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan. Terutama melalui peningkatan emisi karbon dari transportasi, konsumsi energi yang besar untuk kebutuhan operasional, sampai produksi limbah yang melimpah seperti sampah plastik dan sisa makanan.

Baca Juga: Mengenal Konsep Wisata Demokrasi

Oleh karena itu, upaya sosialisasi menjadi fondasi kedua untuk mencapai MICE Sustainability 2030. Selain regulasi, menurutnya, sosialisasi diperlukan untuk mengadopsi praktik MICE yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan guna mengurangi dampak negatif industri terhadap ekosistem.

Selain dilihat dari aspek lingkungan, Gufron menegaskan, sustainability tidak melulu soal lingkungan tapi juga mengenai banyak aspek lain. Dia menyebut, setidaknya terdapat 17 aspek yang akan mempengaruhi keberhasilan upaya menuju keberlanjutan.

"Kami melihat kalau kita bicara sustainability sebenarnya tidak hanya melulu tentang lingkungan, tapi sustainability itu sebenarnya juga aspeknya ekonomi, aspek sosial, budaya, teknologi. Kalau saya tidak salah, aspek sustainability itu ada 17 (macam)," ucapnya.

Untuk itu, pihaknya juga mengajak banyak pihak untuk bisa mencapai target sustainabilitas di banyak bidang.

"Lingkungan memang penting, tapi ada aspek (sustainabilitas) lain yang harus dipikirkan. Mengingat aspek ini ada banyak, maka kementerian dan lembaga juga yang terlibat juga banyak," sambungnya.

Baca Juga: Pemerintah Uji Coba Digitalisasi Perizinan Event Online

Fondasi ketiga, Gufron mengatakan, penyiapan SDM dan infrastruktur terkait. Fondasi ini tidak kalah penting karena keduanya berperan vital dan memerlukan persiapan yang matang.

"Yang poin ketiga ini merupakan vital karena penyiapan SDM dan infrastruktur itu penting. Jadi kalau kita bisa, tahun pertama (fokus) regulasi, tahun kedua sosialisasi, dan ketiga itu kita bisa menyiapkan SDM dan infrastruktur," ucapnya.

Kemenparekraf mencatat, industri MICE menjadi salah satu industri andalan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam tiga tahun berturut-turut. MICE Indonesia berada di posisi ke-4 di kawasan Asia Tenggara.

Adapun Bali masih menjadi salah satu destinasi MICE pilihan untuk berbagai penyelenggaraan event internasional, bahkan masuk ke dalam top 3 negara tujuan perjalanan insentif se-Asia Pasifik.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar