08 Oktober 2024
17:00 WIB
Kemenkop UKM Ungkap Realisasi KUR 2015-2024 Capai Rp1.739 Triliun
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) periode 2015 sampai dengan 30 September 2024 mencapai Rp1.739 triliun.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Pengunjung berfoto di salah satu stan Bazar UMKM untuk Indonesia di Sarinah, Jakarta, Kamis (09/11/2023). Antara Foto/Hana Dewi Kinarina
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) periode 2015 sampai dengan 30 September 2024 mencapai Rp1.739 triliun kepada 48 juta debitur UMKM.
"Kredit Usaha Rakyat yang dikelola oleh Kemenkop UKM lahir sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM dengan tujuan untuk memberdayakan UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional," kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius dalam konferensi pers, Selasa (8/10).
Dia menjelaskan, dari debitur yang di-monev terdapat sebesar 93% debitur KUR digunakan untuk modal kerja, 6% digunakan untuk investasi dan 1% digunakan untuk keperluan lainnya.
"KUR menawarkan suku bunga yang rendah dan syarat yang lebih mudah, sehingga pelaku usaha dapat memanfaatkan kredit tersebut untuk pengembangan usaha, peningkatan produksi, dan penciptaan lapangan kerja," kata dia.
Baca Juga: Capai 85,87% Dari Target, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp33,20 T
Lalu dari sebanyak 894 debitur KUR Skema Mikro dan Super Mikro, terdapat sebanyak 16% (144 orang) dikenakan agunan tambahan untuk pinjaman KUR dibawah Rp 100 juta.
Yulius juga mengatakan prioritas KUR kepada sektor produksi 53% Responden merupakan UMKM sektor produksi seperti pertanian, peternakan dan perdagangan.
Selanjutnya, Surat Izin Usaha 71,8% masih mengajukan kreditnya memakai Surat Keterangan Usaha (SKU), 27,3% memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan 0,9% memiliki PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga).
Baca Juga: Airlangga: Restrukturisasi Kredit KUR Tunggu Aturan OJK
Di samping itu, berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh Kemenko Bidang Perekonomian, Capaian KUR Triwulan I Tahun 2024, terdapat peningkatan kualitas KUR dari sisi jumlah debitur baru, debitur yang mengalami graduasi, dan penyaluran KUR di sektor produksi.
Rinciannya, capaian debitur baru sebesar 90,74%, debitur KUR yang mengalami graduasi ke skema pembiayaan yang lebih tinggi sebesar 18,76%; dan penyaluran KUR di sektor produksi sebesar 55%.
Subsidi Bunga KUR
Dalam kesempatan yang sama, Yulius juga memaparkan total realisasi pembayaran subsidi bunga KUR Tahun 2015 sampai dengan 30 September 2024 (TW III) adalah sebesar Rp163 trilun.
Yulius menjelaskan subsidi bunga KUR yang diberikan ini sebagai upaya untuk meringankan beban biaya pinjaman bagi debitur, terutama dalam situasi ekonomi yang sulit, seperti dampak pandemi covid-19.
Dasar Hukum dan Kebijakan dalam Permenko Perekonomian Nomor 01 Tahun 2023, plafon KUR dioptimalkan untuk penambahan target debitur baru dan mendorong debitur yang mengalami graduasi serta difokuskan pada sektor produksi," kata dia.