04 Oktober 2024
12:42 WIB
Capai 85,87% Dari Target, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp33,20 T
Hingga akhir September 2024, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri telah mencapai Rp32,20 triliun kepada lebih dari 293 ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Hingga akhir September 2024, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri telah mencapai Rp32,20 triliun kepada lebih dari 293 ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia. Sumber: Bank Mandiri
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat, hingga akhir September 2024, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri telah mencapai Rp32,20 triliun kepada lebih dari 293 ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia.
SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Saptari mengatakan penyaluran KUR tersebut setara dengan 85,87% dari target KUR tahun 2024 Bank Mandiri.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujar Saptari dalam keterangan resmi, Jumat (4/10).
Ia menambahkan, penyaluran KUR merupakan wujud komitmen Pemerintah dan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan dalam mendukung pengembangan UMKM.
Baca Juga: Penyaluran KUR Bank Mandiri Capai 62,7% Dari Target 2024
Bank berlogo pita emas ini juga berperan aktif dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha di sektor-sektor produktif, melalui layanan yang adaptif dan solutif, sesuai dengan tema ulang tahun Bank Mandiri yang ke-26.
Sampai dengan periode September 2024, penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh sektor produksi dengan 60,08%, atau sebesar Rp19,34 triliun.
Sedangkan sisanya, yakni sebesar 39,92% disalurkan ke sektor non produksi, khususnya perdagangan sebesar Rp12,85 triliun.
Jika dirinci, sektor pertanian adalah sektor produksi dengan penyaluran tertinggi sepanjang tahun 2024, yaitu Rp9,40 triliun, atau 29,21% dari total KUR Bank Mandiri.
Lalu, disusul sektor jasa produksi dengan Rp6,89 triliun, atau sekitar 21,42% dari total penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2024.
Bank Mandiri, lanjut Saptari, juga memperkuat fokus pada sektor produksi unggulan di berbagai wilayah, didukung oleh sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale.
“Penyaluran KUR ini merupakan bagian dari strategi akuisisi berbasis ekosistem dengan pola closed loop yang kami optimalkan melalui value chain nasabah wholesale Bank Mandiri,” tambahnya.
Selain itu, Bank Mandiri juga berkomitmen untuk memberikan layanan yang holistik kepada UMKM dengan menghadirkan Livin' Merchant. Solusi digital ini diklaim mampu membantu bisnis UMKM lebih terkelola dengan baik, mulai dari pencatatan transaksi hingga pengelolaan keuangan yang lebih efisien.
Salah satu keunggulannya adalah fitur settlement tiga kali dalam sehari yang menjadi solusi UMKM dalam menerima pembayaran non-tunai. Fitur ini mempercepat proses pencairan dana, meningkatkan arus kas, dan membantu pelaku usaha mengelola bisnis mereka secara lebih lancar.
Baca Juga: Tinggal Tunggu Permenko, Rekturisasi KUR 2024 Segera Meluncur
Dengan adanya Livin' Merchant, pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pelanggan mereka secara lebih luas, dengan menerima pembayaran baik cash maupun non-cash, sehingga mendukung perkembangan usaha secara berkelanjutan sekaligus memperkuat ekosistem digital UMKM di Indonesia.
“Livin' Merchant berfungsi sebagai aplikasi kasir digital yang mendigitalisasi transaksi, memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance) dan mendorong UMKM untuk naik kelas,” papar dia.
Bank Mandiri juga memperluas akses pembiayaan melalui program referral dan edukasi layanan serta transaksi keuangan melalui Mandiri Agen, yang berperan aktif di ekosistem UMKM.
“Kami optimis dapat memenuhi target pemerintah dan terus memperkuat ekonomi kerakyatan di Indonesia melalui pengembangan ekosistem UMKM yang berdaya saing tinggi,” pungkas Saptari.
Kinerja Baik di Semester II
Bank Mandiri optimistis dapat melanjutkan kinerja yang baik di semester II/2024. Sebelumnya, pada semester I/2024, Bank Mandiri mampu membukukan laba sebesar Rp26,6 triliun.
"Jadi, secara umum, kami optimis akan melanjutkan kinerja yang baik di semester II/2024, di mana ekspektasi kami di akhir tahun 2024 nanti pertumbuhan kredit secara konsolidasi masih berada di kisaran guidance yang kita sampaikan, yaitu Rp16,6 triliun," ujar Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sigit Prastowo saat public expose live Bank Mandiri secara daring, Selasa (27/8).
Hal itu diyakini akan menopang kinerja profitabilitas yang akan terus membaik hingga akhir tahun 2024.