26 Februari 2025
09:09 WIB
Kemenkop Salurkan Susu Pasteurisasi Untuk Program MBG
Kemenkop mulai menyalurkan susu pasteurisasi untuk program Makan Bergizi Gratis. Penyaluran ini bermanfaat untuk anak penerima gizi dan ekonomi peternak.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Khairul Kahfi
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan jajaran meninjau penyaluran susu pasteurisasi di Pondok Pesantren Annur, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (25/2). Dok Kemenkop
MALANG - Kementerian Koperasi (Kemenkop) mulai menyalurkan susu pasteurisasi untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penyaluran ini dilakukan untuk meningkatkan gizi anak-anak sembari menyejahterakan peternak.
Uji coba penyaluran susu ini dilakukan oleh Kemenkop di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, bekerja sama dengan lima koperasi produsen susu.
Dalam tahap awal, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, ada sekitar 2.348 liter susu pasteurisasi yang disalurkan melalui lima unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada 10.375 siswa dan santri di 27 sekolah dan madrasah.
"Susu pasteurisasi ini lebih terjangkau, tetapi tetap bergizi tinggi karena mengandung protein, mineral, dan vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak-anak," ucap Menkop Budi dalam keterangan pers, Jakarta, Selasa (25/2).
Baca Juga: Susu Untuk Program MBG Tunggu Impor Sapi
Budi menilai, kebijakan tersebut tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak penerima manfaat. Namun juga bisa memperkuat koperasi dan kesejahteraan peternak, berkat adanya jaminan pasar dan penyerapan produksi.
"Koperasi dan peternak diuntungkan karena ada kepastian pasar, sementara konsumsi susu secara rutin akan meningkatkan kecerdasan dan kesehatan anak-anak," katanya.
Sebelum disalurkan pada anak-anak, seluruh produk susu yang diberikan telah melalui uji kelayakan dan pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan demikian, diharapkan anak-anak bisa memperoleh manfaat dari kandungan gizi yang ada dalam susu.

Selain itu, alih-alih menggunakan plastik kemasan, penyaluran susu dilakukan memakai dispenser. Pemilihan dispenser ini diharapkan bisa mengurangi sampah plastik dari kemasan susu, sehingga mendukung prinsip keberlanjutan dan pengurangan limbah.
Melalui uji coba ini juga, Kemenkop akan terus mengevaluasi dan mengembangkan skema penyaluran susu pasteurisasi koperasi agar manfaatnya bisa dirasakan semakin luas di seluruh Indonesia.
"Kita berharap peternakan bisa menggerakan ekonomi rakyat lokal, terutama yang kondisi geografisnya cocok untuk peternakan sapi," sebut Budi.
Baca Juga: Pentingnya Pemilihan Susu Program MBG
Sebelumnya, Menkop Budi menyampaikan, pihaknya akan memajukan peran koperasi penyedia susu untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dukungan yang diberikan termasuk permodalan lewat dana bergulir Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi.
Menurutnya, program MBG tidak hanya fokus pada peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat di pedesaan.
Meski begitu, dia melihat koperasi susu Indonesia hari ini baru sampai pasteurisasi, sementara untuk makan bergizi perlu sampai UHT. Untuk itu, dirinya berencana berkeliling Indonesia dan memberikan permodalan pada koperasi-koperasi yang membutuhkan.
Budi Arie juga memastikan ada banyak koperasi susu berkualitas, seperti di Lembang, Subang, Garut, Malang, Pujon, hingga Boyolali.