c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

16 Januari 2025

14:37 WIB

Pentingnya Pemilihan Susu Program MBG

Meski sudah dijalankan, belum semua paket Makan Bergizi Gratis (MBG) dilengkapi dengan susu. Susu menjadi elemen penting dalam komponen MBG, pemilihan susunya pun harus mempertimbangkan nutrisi. 

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Pentingnya Pemilihan Susu Program MBG</p>
<p>Pentingnya Pemilihan Susu Program MBG</p>

Siswa menunjukkan menu makanan saat uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Kepatihan Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2025). AntaraFoto/Maulana Surya

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sedang dijalankan oleh pemerintah sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Program ini dirancang untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak dan menyasar pada kelompok usia tertentu.

Salah satu yang banyak dibicarakan terkait program itu adalah penting atau tidaknya susu sebagai bagian dari MBG. Pemerintah sendiri telah menetapkan susu sebagai komponen wajib dalam menu MBG, tetapi pada implementasinya masih ada sekolah atau wilayah yang tidak menyertakan susu dengan berbagai alasan.

Pakar gizi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Tria Astika Enda mengatakan, susu perlu ada di program MBG karena memiliki kandungan esensial yang sangat baik untuk anak-anak, khususnya yang tengah berada di masa pertumbuhan. Semisal, kalsium dan fosfor untuk pembentukan tulang, protein dan asam lemak omega 3, asam lemak omega 6, dan DHA yang dibutuhkan untuk perkembangan otak.

"Selain kaya nutrisi, susu juga sumber protein yang disukai oleh anak sehingga susu adalah makanan kaya gizi yang lezat, bisa memberikan nilai penting untuk makanan bergizi gratis di sekolah, dan menyehatkan," kata Prof. Tria dalam forum diskusi "Peran Susu Sangat Penting dalam Program MBG" di Jakarta, Rabu (15/1).

Kendati begitu, Prof. Tria menambahkan bahwa pemilihan susu yang dikonsumsi juga perlu menjadi pertimbangan. Pasalnya, setiap susu memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Belum lagi, saat ini cukup marak minuman rasa susu sehingga tidak sedikit yang menyalah artikannya sebagai susu. Padahal jika dilihat dari kandungan nutrisinya jelas berbeda jauh dengan susu.

"Makanya kandungan susu harus diperhatikan, jadi dilihat makro dan mikro nutrisinya, serta jumlah kalorinya. Itu karena yang diharapkan bukan hanya perbaikan gizi, tetapi juga masalah yang lain, semisal anemia. Kandungan gula juga harus diperhatikan karena ada beberapa jenis susu yang gulanya sampai 20 gram, padahal batasan gula pada anak hanya 30 gram per hari," timpal Prof. Tria.

Apabila anak meminum susu dengan kandungan gula yang tinggi, anak bisa mengonsumsi gula lebih dari batasan yang dianjurkan. Akibatnya, anak berisiko tinggi mengalami obesitas dan diabetes melitus. Maka dari itu, pemilihan susu perlu diperhatikan dengan baik dalam program MBG karena dampak yang dirasakan baru akan terlihat di masa depan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar