14 Agustus 2025
18:30 WIB
Kemenkeu Ingatkan Literasi Keuangan Jadi Fondasi Dasar
Dengan memiliki literasi keuangan berupa pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan, maka akan menjadi fondasi untuk pembangunan bangsa yang lebih besar.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Ajang LIKE IT untuk meningkatkan literasi keuangan anak muda yang mengusung tema "Generasi Muda Cerdas Keuangan, Menuju Indonesia Emas" di Jakarta, Kamis (14/8). ValidNewsID/Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menekankan literasi keuangan merupakan fondasi dasar untuk mencapai suatu hal yang besar.
"Kemenkeu, OJK, LPS, Bank Indonesia di sini untuk menekankan bahwa literasi itu sangat penting seperti dikatakan oleh Pak Ketua OJK dan Pak Ketua LPS. Literasi itu mungkin fondasi dari hal-hal yang lebih besar," kata Thomas dalam sesi doorstop usai kegiatan LIKE IT yang mengusung tema "Generasi Muda Cerdas Keuangan, Menuju Indonesia Emas" di Jakarta, Kamis (14/8).
Pasalnya, menurut Thomas, dengan memiliki literasi keuangan maka masyarakat akan memiliki keterampilan dalam mengelola keuangan. Hal ini menjadi dasar pembangunan.
Program Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan, bersama dengan Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.
Baca Juga: OJK Dorong Literasi Keuangan Digital Bagi Pelaku UMKM di Tegal
Tujuan program LIKE IT adalah untuk meningkatkan literasi keuangan, khususnya di kalangan generasi muda. Adapun, program ini sendiri sudah diselenggarakan sejak tahun 2022.
Namun pada tahun 2025, LIKE IT memiliki sasaran yang berbeda, yakni menyasar anak-anak penyandang disabilitas. Untuk itu, Thomas memuji adanya kegiatan ini.
"Tapi makna hari ini saya rasa sangat-sangat spesial. Dan untuk itu saya angkat topi ke OJK, khususnya Bu Kiki (Friderica), karena ini tahun pertama difabel," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Thomas juga mendengarkan bahwa sebagian besar dari anak-anak penyandang disabilitas sudah mulai menabung.
"Mereka menjelaskan bahwa mereka juga sudah menabung. Itu kan suatu fondasi yang kokoh. Apa sesuatu yang sebetulnya berarti juga untuk kami di pemangku kebijakan," tutur dia.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menekankan, program yang diselenggarakan hari ini merupakan kombinasi dari berbagai program yang diusung, terutama dalam rangka mendukung Asta Cita pemerintah.
"Pemerintah punya misi dan visi untuk menyiapkan SDM unggul untuk Indonesia Emas, dan juga punya concern terhadap difabel. Dan hari ini adalah wujud bukti komitmen kita, empat institusi ini untuk bagaimana mendukung, mendorong, dan mengedukasi, dan menyiapkan generasi muda. Terutama juga kita memberikan kesetaraan buat adik-adik kita, saudara-saudara kita yang difabel," tegas dia.
Baca Juga: SNLIK 2025: Indeks Literasi Keuangan 2025 66,46%, Inklusi Keuangan 80,51%
Sebelumnya, OJK telah meluncurkan Pedoman Akses Pelayanan Keuangan untuk Disabilitas Berdaya (Setara) sebagai upaya terus mendorong peningkatan inklusi keuangan masyarakat, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Dengan terbitnya Pedoman Setara diharapkan dapat mendorong seluruh Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) untuk memberikan akses kesetaraan kepada seluruh penyandang disabilitas, sehingga mereka bisa mengakses produk, melakukan inklusi keuangan, dan lain-lain.
"Itu kita dorong mereka untuk setara maupun akses secara fisik. Jadi ini adalah bentuk nyata komitmen kita untuk dukungan kita kepada saudara kita difabel," ungkap perempuan yang akrab disapa Kiki.