JAKARTA - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, UMKM mencatat potensi transaksi ekspor senilai US$5,2 juta atau setara Rp84,63 miliar (kurs Rp16.280 per dolar AS) sepanjang Januari 2025. Capaian ini didapat dari hasil
business matching atau penjajakan bisnis berbagai produk UMKM.
Capaian tersebut juga, menurutnya, berhasil dilakukan dengan menggunakan anggaran Kemendag seefisien mungkin. Budi berujar, transaksi tersebut berhasil diperoleh hanya melalui
business matching via daring yang dilakukan antara pelaku UMKM dengan calon
buyer, didampingi perwakilan Kemendag yakni Atase Perdagangan (Atdag).
"Ini
enggak perlu pakai biaya, karena pakai zoom meeting... Kita melakukan
pitching dan
business matching. Nah dari
business matching ada transaksi US$5,2 juta untuk Januari saja," tutur Budi saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (7/2).
Baca Juga: UMKM Siap-Siap, Kemendag Bakal Gelar Business Matching Rutin Mulai Januari 2025Jika ditilik lebih dalam, transaksi ekspor UMKM tersebut berasal dari 10 negara. Namun, Budi belum bisa menyampaikan negara mana saja yang menjadi asal tujuan ekspor UMKM tersebut.
Dia menekankan, kegiatan ekspor UMKM juga masuk dalam tiga program prioritas Kemendag saat ini. Yang dua di antaranya adalah memperluas pasar ekspor dan mendorong UMKM Bisa Ekspor.
Untuk menyukseskan program prioritas tersebut, Kemendag menargetkan, dalam sebulan akan mengadakan 33 kali
pitching atau presentasi yang dilakukan oleh UMKM mengenai produk yang ingin mereka pasarkan via ekspor.
Selain itu, Budi juga menyatakan, pihaknya akan mengoptimalkan peran Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang tersebar di 33 negara.
"Kita targetkan minimal dalam setahun, setiap bulan itu 33 kali
pitching. Karena kita punya 33 negara yang mempunyai perwakilan. Jumlah Atase Perdagangan dan ITPC ada 46 (buah) di 33 negara," imbuh Budi.
Agenda presentasi produk sekaligus penncarian pembeli atau buyer, menurut Budi merupakan tanggung jawab Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (
Dirjen PEN).
Baca Juga: Kemendag Gaet Kementerian BUMN Tingkatkan Ekspor UMKMLebih lanjut, Budi pernah menyatakan, dia juga menugaskan seluruh Atdag dan ITPC di berbagai negara mitra untuk aktif mencari
buyer pada setiap pameran ekspor di Indonesia, selain yang diselenggarakan oleh Kemendag lewat
Trade Expo Indonesia (TEI).
Pasalnya, ada banyak pameran ekspor yang diselenggarakan pihak lain selain Kemendag, seperti halnya oleh Kementerian/Lembaga (K/L) lain.
“Kita juga minta bahwa setiap pameran ekspor di Indonesia misalnya pameran
furnitur, maka kewajiban perwakilan perdagangan kita di luar negeri harus bisa mencarikan
buyer. Jadi bukan hanya cari
buyer untuk TEI, tapi siapa pun yang mengadakan pameran ekspor. Jangan sampai pameran ekspor sepi, padahal biaya pameran sudah mahal,” tandasnya.