13 Juni 2025
10:06 WIB
Kemendag Dukung PT Daikin Jadikan Indonesia Basis Produksi AC di Asia Tenggara
Kementerian Perdagangan mendukung langkah PT Daikin Industries Indonesia yang memutuskan mendirikan pabrik AC di Indonesia untuk hub-produksi kawasan Asia Tenggara.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti melakukan pertemuan dengan Chairman of The Board and CEO Daikin Industries Ltd, Masanori Togawa di Osaka, Jepang, Rabu (11/6). Sumber: Humas Kemendag
OSAKA – Daikin, salah satu produsen air conditioner (AC) asal Jepang, berniat mendirikan pabrik pendingin udara untuk industri di Indonesia. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan AC di dalam negeri, Daikin berniat menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi pasar ekspor.
"Kami menyambut baik upaya PT Daikin Industries Indonesia yang menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Daikin di Asia Tenggara. Kami berharap PT Daikin Industries Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik yang sebelumnya disuplai dari impor, tapi juga dapat memenuhi pasar ekspor," ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (12/6).
Roro pun berharap, kehadiran PT Daikin Industries Indonesia bisa turut meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri dalam negeri.
Baca Juga: Investasi Rp3,3T, Pabrik Baru Daikin Serap 1.000 Tenaga Kerja
"PT Daikin Industries Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan TKDN ke level yang lebih tinggi," imbuh Roro.
Roro menilai, pangsa pasar pendingin udara buatan Indonesia saat ini masih kecil di kancah global. Oleh karena itu, kehadiran PT Daikin di Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai peluang sekaligus tantangan dalam meningkatkan pasar ekspor AC.
Walau demikian, memang diakui pesaing produsen AC bagi Indonesia masih banyak di kawasan Asia Tenggara, misalnya saja Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ia pun menegaskan pemerintah akan terus berupaya membuka akses pasar melalui kesepakatan dagang, baik melalui Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sebagai jalan tol bagi ekspor Indonesia ke negara mitra dagang.
"Kami meyakini bahwa kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat komersial bagi Daikin, tetapi juga turut memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Jepang secara keseluruhan," lanjut Roro.
Baca Juga: Investasi Rp3,3 T, Daikin Indonesia Resmi Bangun Pabrik AC Full-Scale
Menanggapi apresiasi tersebut, Chairman of The Board and CEO Daikin Industries Ltd, Masanori Togawa menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia, terhadap pembukaan pabrik pertama mereka di Cikarang, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
“Daikin ingin menjadikan Indonesia sebagai hub-produksi untuk wasan Asia Tenggara. Selain itu, Daikin ingin berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik pendingin udara untuk industri," ujar Masanori Togawa.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan eksportir ke-28 dunia untuk produk pendingin udara (HS 8415) dengan pangsa pasar 0,29%. Persentase tersebut memosisikan nilai ekspor AC Indonesia di tahun 2024 mencapai US$197,6 juta. Roro menyatakan, ekspor AC Indonesia juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 85,5% di tahun 2023 ke 2024.
Adapun negara tujuan ekspor utama AC asal Indonesia antara lain Amerika Serikat (AS) dengan pangsa pasar 68,27%, Vietnam 20,68%, Korea Selatan 6,38%, Malaysia 5,51%, dan Taiwan 2,73%.