c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

12 Maret 2025

17:27 WIB

Kemendag Dorong Peningkatan Perdagangan Waralaba dan Lisensi Indonesia

Mendag Budi Santoso akui perdagangan waralaba dan lisensi Indonesia perlu ditingkatkan untuk menaikkan level rasio kewirausahaan nasional, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Kemendag Dorong Peningkatan Perdagangan Waralaba dan Lisensi Indonesia</p>
<p id="isPasted">Kemendag Dorong Peningkatan Perdagangan Waralaba dan Lisensi Indonesia</p>

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat Peluncuran Indonesia Licensing and Franchising Export (ILFEX) Tahun 2025 di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (12/3). ValidNewsID/Erlinda PW

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebutkan, Kementerian Perdagangan akan mendorong peningkatan rasio kewirausahaan Indonesia melalui berbagai cara. Tujuannya, untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Ia membeberkan, selama ini rasio kewirausahaan Indonesia baru sebesar 3,57%. Angka tersebut masih kalah dibandingkan Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 4%, serta Singapura di 8,6%. Sementara itu menurutnya, untuk menjadi negara maju, rasio kewirausahaan harus di kisaran 10%-12%.

"Untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi, dukungan kewirausahaan perlu terus kita tingkatkan, mengingat saat ini rasio kewirausahaan kita masih 3,57%. Jadi kita harus mengejar rasio kewirausahaan kita dengan berbagai cara, bagaimana kita bisa meningkatkan kompetensi para UMKM kita," ucap Budi dalam Konferensi Pers saat Peluncuran Indonesia Licensing and Franchising Export (ILFEX) Tahun 2025 di Kantor Kemendag, Rabu (12/3).

Baca Juga: Kemendag: Bisnis Waralaba Naik 5%

Upaya peningkatan rasio kewirausahaan tersebut, menurut Budi, salah satunya dengan penguatan brand dan merek lokal serta kemitraan usaha berbasis waralaba dan lisensi.

Adapun potensi waralaba di Indonesia sangat besar. Budi merincikan, berdasarkan laporan kegiatan usaha tahun 2024, waralaba di Indonesia mampu menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 97.872 orang, dengan total omzet mencapai Rp143,25 triliun, dengan jumlah gerai yang dikelola sebanyak 34.503 gerai, serta jumlah gerai yang diwaralabakan sebanyak 17.786 gerai.

"Hingga Februari 2025, Kementerian Perdagangan mencatat ada 157 pemberi waralaba dalam negeri dan 154 pemberi waralaba luar negeri. Dari jumlah tersebut, sektor Food and Beverages masih mendominasi dengan komposisi 47,77%," jelas Budi.

Sementara sektor lainnya antara lain jasa kecantikan, pendidikan non formal, retail, dan lainnya.

Baca Juga: Kemendag Ajak Pengusaha Franchise Daftar STWP

Salah satu untuk mendorong peningkatan waralaba dan lisensi tersebut, maka Kemendag pun mendukung pameran ILFEX 2025 bisa mendongkrak perkembangan waralaba lokal, sekaligus menjadi sarana untuk promosi konsep bisnis.

"Kita ingin waralaba dan lisensi Indonesia ini masuk ke pasar ekspor. Kalau kita lihat kan sudah ada Alfamart, Ayam Pak Gembus, Kebab Turki Baba Raffi, kemudian Taman Sari Royal Heritage, dan Roti Ropi. Kita tidak ingin hanya ekspor barang, tapi ekspor jasa, jangan sampai kita kalah dengan negara-negara lain," tandas Budi.

Perlu diketahui, pameran Indonesia Licensing dan Franchise Export (ILFEX) 2025 akan dilaksanakan bersamaan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 pada 15-19 Oktober 2025 di ICE BSD City, Tangerang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar