16 Agustus 2024
12:48 WIB
Kemendag: Bisnis Waralaba Naik 5%
Kemendag menyebut jumlah pertumbuhan waralaba naik 5% dari tahun sebelumnya. Sampai dengan 9 Agustus 2024 pemberi waralaba dalam negeri sebanyak 151 Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW).
Editor: Fin Harini
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang dalam pembukaan International Franchise, License, and Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2024 di Jakarta, Jumat (16/8/2024). Antara/Aji Cakti
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan sampai dengan 9 Agustus 2024 pemberi waralaba dalam negeri sebanyak 151 Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang mengatakan, berdasarkan olahan data Kemendag, jumlah pertumbuhan waralaba naik 5% dari tahun sebelumnya.
"Sampai dengan 9 Agustus 2024 tercatat bahwa pemberi waralaba dalam negeri sebanyak 151 Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW). Sedangkan pemberi waralaba luar negeri sebanyak 145 STPW," ujar Moga Simatupang dalam pembukaan International Franchise, License and Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2024 di Jakarta, Jumat (16/8) seperti dilansir Antara.
Dia juga menambahkan, adapun merek dalam negeri sebanyak 149 merek, dan merek luar negeri sebanyak 143 merek.
Baca Juga: Lima Waralaba Anime Tersukses Di Dunia
Untuk persebaran bisnis waralaba masih terpusat di Pulau Jawa, di mana Jakarta masih mendominasi. Kemudian disusul Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Sementara itu, untuk bidang usaha yang paling banyak diwaralabakan yaitu food and beverage (F&B) sebesar 48,34%.
Kemudian jasa kecantikan dan kesehatan sebanyak 11,26%, jasa pendidikan non-formal sebanyak 10,60%, ritel 8,60%, laundry 9,56%.
Otomotif sebanyak 3,9%, dan lain-lain yang meliputi jasa properti, jasa perawatan, dan perbaikan elektronik, jasa biro perjalanan wisata, apotek, karaoke, hotel, dan lain sebagainya.
Kondisi perekonomian Indonesia pada triwulan ke-2 tahun 2024 masih tergolong stabil di tengah memanasnya kondisi geopolitik global yang mencapai 5,05%.
Baca Juga: Lima Waralaba Coffee Shop Tersukses Di Dunia
Tingkat pertumbuhan tersebut juga didukung dengan inflasi yang rendah dan terkendali pada angka 2,13% pada bulan Juli 2024.
Di sisi lain, lapangan usaha kontribusi utama dalam PDB masih ditopang oleh industri pengolahan yang tumbuh 3,95% year on year.
Sementara itu, pertumbuhan tertinggi diperoleh oleh sektor akomodasi makanan minuman yang tumbuh sebesar 10,17% didorong oleh adanya acara berskala nasional dan internasional.
Selain itu, sektor transportasi dan perdagangan juga memiliki pertumbuhan yang tinggi sebesar 9,56%, terdorong dari mobilitas, pengiriman barang ekspor dan impor, serta peningkatan kunjungan wisatawan.