c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

28 Mei 2025

16:24 WIB

Kembali Melemah Usai Menguat, Rupiah Bisa Tembus Rp15.000?

Pengamat menilai nilai tukar rupiah bisa menembus Rp15.000 per dolar AS, asalkan didukung oleh dua hal.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">Kembali Melemah Usai Menguat, Rupiah Bisa Tembus Rp15.000?</p>
<p id="isPasted">Kembali Melemah Usai Menguat, Rupiah Bisa Tembus Rp15.000?</p>

Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). AntaraFoto/Fathul Habib Sholeh

JAKARTA - Nilai tukar rupiah tercatat kembali melemah. Mengutip data Bloomberg, pada Rabu (28/5) siang, rupiah melemah sebesar 27 poin atau 0,17% ke level Rp16.313,50 per dolar Amerika Serikat (AS).

Padahal beberapa hari sebelumnya, rupiah sempat dalam tren menguat. Pada Jumat (23/5), misalnya, rupiah ditutup di Rp16.218 per dolar AS.

Kemudian pada Senin (26/5) dan Selasa (27/5), rupiah masing-masing ditutup di Rp16.249 per dolar AS dan Rp16.287 per dolar AS.

Lantas, apakah rupiah memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan? Atau, apakah rupiah memiliki peluang untuk menembus level Rp15.000 per dolar AS?

Menanggapi hal tersebut, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyebut rupiah berpeluang untuk menembus kisaran Rp15.000 per dolar AS.

Baca Juga: Demi Rupiah Stabil Dan Inflasi Terkendali, BI Borong SBN Rp96,41 T Hingga Mei 2025

Namun, menurutnya, penguatan rupiah hingga di kisaran Rp15.000 per dolar AS baru bisa tercapai jika didukung dengan isu pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed dan melunaknya tarif dagang AS.

"Kalau soal peluang, ya tetap ada ya. Tapi tergantung dengan berkembangnya isu pemangkasan suku bunga The Fed dan melunaknya tarif Trump. Kalau dua isu ini berbalik, rupiah akan melemah lagi," ungkap Ariston kepada Validnews, Rabu (28/5).

Sementara itu, kepada Validnews, Rabu (28/5), Pengamat Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi menuturkan berat bagi rupiah bisa menyentuh level Rp15.000 per dolar AS. Ia menilai, terdapat kemungkinan lebih besar rupiah menyentuh level Rp15.500 per dolar AS.

"Kalau Rp15.000 per dolar AS berat, Rp15.500 per dolar AS itu mungkin. Karena ada jeda tiga bulan perang dagang antara AS dan China," jelas Ibrahim.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyatakan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui berbagai langkah strategis.

Baca Juga: BI Ungkap Cara Stabilkan Rupiah Di Tengah Volatilitas Tinggi

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menegaskan bank sentral siap mengerahkan seluruh instrumen yang dimiliki untuk menstabilkan rupiah.

“BI akan all out untuk membuat rupiah itu lebih stabil, dan tentunya BI sudah akan mengoptimalkan instrumen yang ada, melakukan intervensi di pasar offshore, melakukan intervensi di pasar spot, pasar DNDF, dan juga apabila diperlukan BI akan melakukan transaksi, terutama pembelian di pasar SBN di dalam negeri,” kata Denny kepada wartawan di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (26/5).

Lebih lanjut, Denny menyebut, salah satu strategi yang menjadi andalan BI saat ini adalah kebijakan smart intervention. Kebijakan ini adalah intervensi cermat dan terukur yang difokuskan pada pasar non-deliverable forward (NDF) dan pasar offshore.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar