03 November 2023
10:13 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mendorong peningkatan investasi pada sektor angkutan batu bara di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menerangkan pengembangan angkutan batu bara di Sumbagsel dilakukan pada sejumlah sektor, termasuk sarana dan prasarana. Khusus prasarana, skema pengembangan dibagi menjadi tiga segmen, yakni lintas Lahat-Kertapati, Prabumulih-Tegineneng, dan Tegineneng-Tarahan.
Menurutnya, hal itu sangat penting karena pengangkutan logistik dengan moda kereta api dinilai lebih efisien dibandingkan moda transportasi darat lain.
"Ada faktor lain juga seperti ketepatan waktu, ramah lingkungan, keamanan, dan keselamatan. Sehingga, KAI dipercaya oleh mitra angkutan batu bara kami," ucap Didiek lewat keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (3/11).
Baca Juga: Pemprov Jambi Batasi Jumlah Angkutan Batu Bara
Sejumlah prasarana yang kini telah rampung digarap ialah Stasiun Baru Melawai dan Container Yard (CY), aktivasi Stasiun Merapi dan CY, pembangunan sinyal elektrik antara Stasiun Muara Enim-Stasiun Prabumulih X6, serta double track di Stasiun Tigagajah-Stasiun Lubuk Batang.
"Termasuk pembangunan jalur I overcaping mesin bubut Stasiun Simpang," kata Didiek.
Selain itu pihaknya telah meninjau titik-titik vital angkutan batu bara di Sumbagsel, seperti Stasiun Kertapati-Palembang, Stasiun Muara Enim, Stasiun Sukacinta, Stasiun Merapi, dan Balai Yasa Lahat pada Kamis (2/11) kemarin.
Adapun pengembangan prasarana yang masih dalam tahap penyelesaian, antara lain penataan prasarana pendukung seperti loading dan unloading batu bara pada lintas Kertapati hingga Lahat, fasilitas perawatan sarana dan prasarana perkeretaapian, serta pembangunan double track lintas Tanjung Enim-Prabumulih-Kertapati lengkap dengan fasilitas operasi KA.
Sedangkan pada aspek sarana, Didiek menyebut pihaknya telah mendatangkan 36 unit lokomotif dan 981 gerbong datar sepanjang tahun 2020 hingga 2022 lalu.
"KAI masih akan mendatangkan lagi lokomotif-lokomotif dan gerbong datar hingga 2027 nanti untuk mengejar target yang telah ditentukan," tuturnya.
Baca Juga: Angkutan Barang KAI Capai 30,7 Juta Ton Di Semester I Tahun 2023
Sekadar informasi, kinerja sektor angkutan batu bara KAI tercatat meningkat, setidaknya dalam tiga tahun belakangan. Pada 2020, KAI mengangkut 32,6 juta ton batu bara, diikuti 38,3 juta ton pada 2021, dan 45,4 juta ton tahun 2022 lalu.
Sedangkan pada 2023 hingga Oktober, perusahaan pelat merah itu mampu mengangkut 41,9 juta ton batu bara. Atas kinerja itu, KAI membidik sebanyak 84,1 juta ton batu bara terangkut pada tahun 2027 mendatang.
"Kami berharap dengan investasi yang gencar dilakukan pada pengembangan angkutan batu bara di Sumatra Bagian Selatan ini akan memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan perekonomian nasional," tandas Didiek Hartantyo.