c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

26 November 2024

19:33 WIB

Kadin Luncurkan White Paper Untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI 8%

Kadin Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024-2029. White paper tersebut berisi dokumen strategis panduan serta rekomendasi kebijakan.

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Kadin Luncurkan White Paper Untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI 8%</p>
<p id="isPasted">Kadin Luncurkan White Paper Untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI 8%</p>

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan, pihaknya terus berkomitmen sebagai mitra strategis pemerintah untuk membangun ekonomi Indonesia lima tahun ke depan, Jakarta, Selasa (26/11). Dok Humas Kadin Indonesia

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia segera meluncurkan white paper Usulan Strategi Arah Pembangunan Bidang Ekonomi 2024-2029. Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan, pihaknya terus berkomitmen sebagai mitra strategis pemerintah untuk membangun ekonomi Indonesia lima tahun ke depan. 

Kadin Indonesia menjelaskan, white paper tersebut merupakan dokumen strategis yang disusun Kadin Indonesia sebagai panduan serta rekomendasi kebijakan, terkait arah pembangunan ekonomi Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

"Dunia usaha nasional optimis dengan target pertumbuhan ekonomi, kuncinya adalah kolaborasi dan alignment antara pemerintah dan dunia usaha, dimana Kadin Indonesia memainkan peran sebagai enabler yang menjembatani kedua belah pihak,” sebutnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (26/11).

Dia melanjutkan, dokumen white paper yang sama secara rinci menjelaskan tantangan maupun isu terkini disertai dengan inisiatif utama (bold moves) yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Dengan demikian, Kadin berharap, white paper dapat relevan dengan kondisi perekonomian Indonesia untuk lima tahun ke depan

Menurutnya, white paper itu juga menjadi panduan sinergi dunia usaha dan pemerintah untuk membangun perekonomian inklusif dan berkelanjutan. 

Dokumen tersebut diklaim dapat menerjemahkan visi Asta Cita Presiden Prabowo ke dalam langkah konkret dan memberi fokus lebih mendetail pada sektor kunci pertumbuhan, seperti digitalisasi, industri, energi, dan UMKM.

“Pelaksanaan beberapa program ekonomi, seperti pengembangan industri dan digitalisasi, masih butuh pendekatan lebih konkret. White Paper ini menawarkan panduan implementasi yang konkret,” tutur Arsjad.

Baca Juga: Kadin Indonesia Pede Sinergi Pemerintah-Swasta Bisa Bawa RI Tumbuh 8%

Setidaknya, Kadin Indonesia merumuskan empat pilar strategis dalam white paper. Yaitu meningkatkan ketahanan, mendorong kesejahteraan, memperkuat inklusivitas, dan memajukan keberlanjutan, yang diturunkan dalam inisiatif utama sebagai panduan mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. 

Inisiatif utama tersebut berpotensi meningkatkan PDB hingga 7-8% per tahun. Kadin juga melakukan proyeksi PDB berdasarkan tambahan kumulatif US$450-500 miliar dari seluruh inisiatif utama selama 2024-2029. 

Dari proyeksi itu, terdapat tujuh tema pertumbuhan teratas yang berpotensi memberikan kontribusi lebih dari 80% dari estimasi total dampak PDB di rentang 2024-2029. Tujuh prioritas tersebut berasal dari bidang infrastruktur kesehatan, ketahanan energi, UMKM, manufaktur, bisnis hijau dan berkelanjutan, serta Ketahanan pangan.

Penulisan white paper ini disusun dengan kolaborasi bersama delapan mitra, yaitu 5P Global Movement, Boston Consulting Group, DayaLima, Hukum Online, Indonesian Business Council, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), McKinsey & Company, dan Universitas Gadjah Mada.

"White Paper ini menghimpun masukan melalui survei yang melibatkan 1.618 pengurus Kadin pusat dan daerah, serta 48 Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan 180 lebih pengurus Kadin pusat, 125 lebih Anggota Luar Biasa Kadin, dan 24 Kadin provinsi," bebernya.

Peluang Bisnis Hijau Indonesia
Director Policy and Program Indonesian Business Council (IBC) Prayoga Wiradisturi menyampaikan, tema yang disebutkan dalam white paper terkait membangun pusat pengembangan bisnis hijau terbesar di dunia menjadi usulan tema pertumbuhan strategis. 

Tema tersebut juga sejalan dengan pemikiran IBC yang mana salah satu langkahnya membuka perdagangan karbon untuk mendanai dekarbonisasi. Pembentukan Pusat Pengetahuan Pasar Karbon (Carbon Market Knowledge Center /CMKC) merupakan langkah strategis yang diperlukan untuk merealisasikannya. 

“Inisiatif ini bertujuan mendukung pertumbuhan inklusif dan keberlanjutan energi terbarukan untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau,” kata Prayoga.

Baca Juga: Kadin: Pembangunan Pusat Bisnis Hijau Potensial Kerek Perekonomian RI

Sementara itu, Chairperson 5P Global Movement Indonesia, William Sabandar mengatakan, penguatan inklusivitas penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui pendekatan di beberapa aspek. Mulai dari sosial, politik dan tata kelola, ekonomi, ekologi dan keberlanjutan, budaya dan sosial, hingga keamanan dan stabilitas. 

“Inklusivitas mendorong peran masyarakat segala lapisan, penting untuk pertumbuhan ekonomi,” kata Wiliam.

Adapun, Adrian Dimitri dari Boston Consulting Group mengatakan, Indonesia sebagai salah satu ekonomi terbesar perlu memprioritaskan sektor strategis untuk mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. 

“Pemetaan prioritas mencakup 20 subsektor dengan fokus pada penguatan pasar domestik, peningkatan ekspor, dan dukungan pemerintah melalui insentif serta infrastruktur,” tutur Dimitri.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar