c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

02 Januari 2025

17:13 WIB

1,09 Juta Wisman Kunjungi Indonesia Pada November 2024

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada November 2024 mencapai 1,09 juta kunjungan, naik 17,27% yoy. Turun 8,53% jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p>1,09 Juta Wisman Kunjungi Indonesia Pada November 2024</p>
<p>1,09 Juta Wisman Kunjungi Indonesia Pada November 2024</p>

Wisman di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. Antara Foto/Fikri Yusuf

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan pada perkembangan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada November 2024. Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan terdapat peningkatan sebesar 17,27% secara tahunan (yoy).

"Secara total kunjungan wisman sebanyak 1.092.067 kunjungan atau turun sebesar 8,53% secara bulanan, namun naik 17,27% secara tahunan," kata Pudji dalam konferensi pers, Kamis (2/1).

Dia merinci, jumlah kunjungan wisman pada November 2024 melalui pintu masuk utama adalah sebanyak 940.570 kunjungan, sementara yang masuk melalui pintu masuk perbatasan adalah sebanyak 151.497 kunjungan. 

Selanjutnya, secara kumulatif sepanjang Januari hingga November 2024 total kunjungan wisman mencapai 12.658.048 kunjungan atau meningkat 20,17% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.

Baca Juga: BPS: Kunjungan Wisman Oktober 2024 Melambat 6,68%

"Capaian kunjungan wisman Januari hingga November 2024 ini merupakan capaian tertinggi dalam lima tahun terakhir," kata Pudji.

Jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2019 total capaian kunjungan wisman secara tahunan sebanyak 16,106,954 kunjungan atau yang tertinggi sepanjang enam tahun belakangan ini. Namun pada 2020, saat pandemi terjadi penurunan drastis hingga mencapai 4,052,923 kunjungan saja.

Tren penurunan wisman ini terus berlanjut pada tahun setelahnya yaitu pada tahun 2021 saat pandemi covid-19 yang mencapai 1,557,530 kunjungan menjadi yang terendah dalam enam tahun terakhir. 

Meski begitu pada 2022, terdapat sedikit peningkatan kembali sebanyak 5,889.031 kunjungan. Lalu juga diikuti pada 2023, capaian kunjungan wisman secara tahunan kembali meningkat sebanyak 11,677,825 kunjungan. 

Baca Juga: Kemenparekraf: Bali Sumbang 80% Kunjungan Wisman Di Indonesia

Tercatat, pada November 2024 wisatawan berkebangsaan Malaysia masih mendominasi di tempat pertama. Dominasi ini kemudian disusul oleh Australia dan Singapura.

Meski begitu, pihaknya mencatat kunjungan wisman dari Malaysia ini mengalami penurunan sebesar 10,22% mtm tetapi meningkat 22,94% yoy.

Jika dilihat dari pintu masuk, wisman berkebangsaan Malaysia paling banyak masuk ke Indonesia melalui bandara Soekarno Hatta kemudian juga diikuti oleh wisman berkebangsaan Tiongkok. Sementara itu, wisman berkebangsaan Australia tercatat paling banyak masuk melalui bandara udara Ngurah Rai. 

Terakhir jika dilihat dalam hal rata-rata lama tinggal, BPS mencatat pada November 2024 wisman, termasuk pelintas batas menghabiskan sekitar 6,8 malam di Indonesia atau hampir tujuh malam.

TPK November 2024 Turun
BPS mengungkapkan tingkat penghunian kamar atau TPK pada November 2024 mencapai 54,96%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan TPK pada tahun sebelumnya yang sebesar 56,72%.

"TPK November 2024 mencapai 54,96%. Ini mengalami penurunan secara bulanan yaitu sebesar 0,71% poin dan secara tahunan 1,76% poin," kata Pudji.

BPS menuturkan rata-rata lama menginap pada hotel klasifikasi bintang di November 2024 adalah selama 1,62 malam, dengan rata-rata lama tamu asing selama 2,9 malam sementara tamu Indonesia selama 1,51 malam.

Jika dibandingkan dengan kondisi Oktober hingga November 2024, Pudji mengatakan secara keseluruhan terdapat 18 provinsi yang mengalami penurunan TPK hotel bintang di mana sisanya sebanyak 20 provinsi mengalami kenaikan.

Pihaknya mencatat tiga provinsi dengan TPK tertinggi. Misalnya TPK hotel klasifikasi bintang tertinggi tercatat di provinsi Kalimantan Timur yakni sebesar 68,39% yang didorong antara lain oleh adanya beberapa event seperti Kemilau Kaltim Fest, Apresiasi Kreasi Kaltim dan Kaltim One Festival.

Di urutan kedua terdapat provinsi Gorontalo dengan TPK sebesar 64,75% dan di urutan ketiga merupakan Provinsi Sulawesi Tengah dengan TPK sebesar 61,81%.

Sedangkan untuk tiga TPK terendah diduduki oleh tiga provinsi yakni Maluku, Bangka Belitung dan Papua Pegunungan dengan masing-masing TPK 36,04%, 31,53% dan 31,01%.

Secara khusus Pudji menuturkan, pada November 2024 untuk pertama kalinya TPK hotel bintang di Gorontalo pada November 2024  menempati urutan kedua tertinggi setelah Kalimantan Timur yaitu sebesar 64,75%.

"Jika dibandingkan dengan kondisi Oktober 2024, TPK hotel bintang di Gorontalo naik 6,97% poin. Ini didorong antara lain oleh beberapa event seperti Festival Maleo, Festival Hiu Paus di Gorontalo, Gorontalo Karnaval Karo dan konser musik beberapa artis ibu kota," terang dia.

Selanjutnya dia juga mengungkapkan tingkat penghunian kamar atau TPK hotel bintang dan non bintang berdasarkan provinsi. Tercatat, TPK hotel bintang maupun non bintang antar provinsi relatif bervariasi. Meski begitu TPK hotel berbintang masih lebih tinggi dibandingkan TPK hotel non bintang.

"TPK hotel bintang lebih tinggi dibandingkan dengan TPK hotel non bintang di seluruh provinsi di Indonesia. Kalimantan Timur, Gorontalo  dan Sulawesi tengah menjadi provinsi dengan TPK hotel bintang tertinggi selama November 2024," imbuhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar