25 Juli 2025
18:46 WIB
Jumlah Penduduk Miskin Turun Jadi 23,85 Juta Orang, Begini Kata Istana
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menyebut pemerintah memiliki strategi untuk mengentaskan penduduk miskin.
Penulis: Al Farizi Ahmad
Dua orang anak melintas di permukiman padat penduduk Muara Baru, Jakarta, Selasa (7/1/2025). Antara Foto/Rivan Awal Lingga
JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah menyambut gembira data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan menjadi 23,85 juta orang pada Maret 2025. Namun, Prasetyo memastikan pemerintah akan terus bekerja keras mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
“Turunnya angka kemiskinan yang disampaikan BPS, tentunya ini suatu yang menggembirakan kalau didekati dari sisi turunnya angka kemiskinan tersebut. Tetapi, sesungguhnya kami pemerintah masih terus ingin bekerja keras supaya target untuk sekecil-kecilnya, saudara-saudara kita itu yang masih tertinggal di garis kemiskinan ekstrem,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat (25/7).
Namun, Prasetyo menyampaikan pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Karena itu, kata dia, pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama bekerja untuk mengentaskan masalah kemiskinan.
“Bahwa kerja keras kita bersama-sama tidak hanya pemerintah, termasuk masyarakat. Karena mengentaskan kemiskinan tidak bisa hanya menjadi domain pemerintah. Bahwa pemerintah itu menyiapkan berbagai strategi, menyiapkan regulasi, itu pasti. Tapi dalam hal mengentaskan kemiskinan pemerintah tidak bisa berdiri sendiri, di situ teman-teman dunia usaha berperan penting, masyarakat berperan penting, edukasi juga penting,” jelas dia.
Baca Juga: Jumlah Penduduk Miskin BPS Menurun, Ekonom: Datanya Kurang Valid
Ia menyebutkan, banyak hal yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem. Apalagi, dalam 5 tahun masa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini pemerintah komitmen ingin menghilangkan kemiskinan ekstrem mencapai 0%.
Data BPS menunjukkan jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 2,38 juta orang, turun 0,4 juta orang dibandingkan September 2024 dan 1,18 juta orang dibandingkan Maret 2024.
Persentase penduduk miskin ekstrem pada Maret 2025 sebesar 0,85% atau turun 0,14 persen poin dibandingkan September 2024 dan 0,41 persen poin dibandingkan Maret 2024.
“Tetapi, ada sebagian warga negara kita yang memang mau tidak mau ini peran negara atau peran pemerintah itu harus menopang. Misalnya, saudara-saudara kita yang sudah lanjut usia, kemudian hidup sendiri, secara fisik sudah tidak memungkinkan untuk bekerja mandiri untuk bisa mendapatkan penghasilan, ini tentunya harus ditopang negara,” ujarnya.
Strategi Pemerintah Mengentaskan Kemiskinan
Terkait langkah pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, Prasetyo mengatakan program pemerintah saat ini semuanya terintegrasi. Salah satunya menyusun data kependudukan untuk melakukan pemetaan lebih detail.
Kemudian, kata Prasetyo, program pemerintah mengenai Makan Bergizi Gratis (MBG) juga diharapkan menjadi salah satu strategi. Pasalnya, program ini tidak hanya memberikan tambahan asupan gizi kepada anak-anak peserta didik, tapi juga akan membuka lapangan pekerjaan.
“Kita memang memang bersepakat bahwa potensi-potensi lapangan pekerjaan hasil dari program Makan Bergizi Gratis, itu bisa mungkin difokuskan untuk saudara-saudara kita yang hari ini pada posisi berada di bawah garis kemiskinan, secara penghasilan belum melewati batas garis kemiskinan, ketiga misalnya kehilangan pekerjaan yang lama. Ini memang yang kita dorong masuk ke sana,” ungkap Prasetyo.
Baca Juga: Penduduk Miskin Masih Terkonsentrasi Di Pulau Jawa
Selain itu, Prasetyo mengatakan pemerintah juga mendorong program Koperasi Desa Merah Putih untuk terciptanya lapangan-lapangan pekerjaan baru. Dengan adanya Kopdes Merah Putih ini, kata Prasetyo, pemerintah berharap ekonomi bergerak di desa masing-masing.
“Kita berharap muncul pengusaha-pengusaha muda sekarang, banyak anak-anak muda kita menjadi pengusaha sukses di bidang pertanian, ada bidang perikanan dan seterusnya. Inilah yang coba didorong untuk terciptanya ekosistem yang memungkinkan munculnya lapangan-lapangan pekerjaan yang baru,” jelas dia.
Selanjutnya, Prasetyo menambahkan program hilirisasi yang sedang digenjot terus supaya segera banyak program-program hilirisasi yang terealisasi sehingga membuka lapangan pekerjaan baru.
“Ini beberapa upaya pemerintah yang terintegrasi lintas sektor, lintas kementerian yang semangatnya semua sama untuk mendorong terciptanya lapangan-lapangan pekerjaan baru. Semangatnya sama untuk mendorong terciptanya lapangan pekerjaan,” pungkasnya.