c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 Februari 2024

11:10 WIB

Jokowi Minta Jajarannya Jaga Stok Dan Harga Pangan Jelang Ramadan

Selain menjaga stok dan harga kebutuhan pokok, Jokowi juga menginstruksikan agar pembagian seluruh paket perlindungan sosial bisa dipercepat.

Editor: Fin Harini

Jokowi Minta Jajarannya Jaga Stok Dan Harga Pangan Jelang Ramadan
Jokowi Minta Jajarannya Jaga Stok Dan Harga Pangan Jelang Ramadan
Presiden Joko Widodo (kanan) menyampaikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). Antara Foto/Sigid Kurniawan

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian/lembaga terkait untuk menjaga persediaan dan stabilitas harga pangan jelang bulan Ramadan, yang diperkirakan berlangsung pertengahan Maret hingga April 2024.

Perintah itu dia sampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna Persiapan Ramadan dan Idulfitri 1445 H, Rencana Kerja Pemerintah, Kerangka Ekonomi Makro (KEM), dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2025, yang diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2).

“Bulan Maret kita akan memasuki bulan Ramadan dan di bulan April kita akan merayakan Idulfitri. Saya minta seluruh kementerian/lembaga terkait agar waspada dan memastikan masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk,” kata Presiden Jokowi, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Kepala Bapanas Akui Harga Beras Sulit Turun

Selain menjaga stok dan harga kebutuhan pokok, Jokowi juga menginstruksikan agar pembagian seluruh paket perlindungan sosial bisa dipercepat.

Kemudian, Presiden meminta kementerian/lembaga terkait untuk mempersiapkan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan masyarakat untuk mudik Lebaran.

“Ini setiap tahun selalu kita persiapkan karena ini adalah kegiatan tahunan,” tutur Jokowi.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pemerintah akan terus melakukan intervensi pasar guna menyeimbangkan harga pangan di pasaran.

Dia menegaskan bahwa memang diperlukan waktu agar tercapainya keseimbangan harga baik di tingkat produsen dan konsumen.

Namun, katanya, hal ini telah diperhitungkan dengan baik oleh pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir terhadap harga pangan yang saat ini belum menentu.

“Jadi ya benar, pemerintah memiliki beberapa program sebagai bentuk intervensi pasar untuk menyeimbangkan harga pangan," katanya.

Intervensi pertama melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang juga dilaksanakan oleh Bulog, kemudian intervensi selanjutnya adalah program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke ritel modern, pasar tradisional, dan pasar induk.

Baca Juga: Menuju Puasa, Sri Mulyani Terus Pelototi Harga Beras RI Yang Tinggi

Per Senin (26/2), harga rata-rata nasional beras kualitas bawah I sebesar Rp14.750, naik dibandingkan Rp14.300 per kg pada Selasa (20/2). Lalu, harga beras kualitas bawah II Rp14.550, naik dibandingkan posisi Selasa Rp14.150 per kg.

Untuk kelas medium, harga sebesar Rp15.850 per kg untuk medium I dan Rp15.800 untuk medium II. Masing-masing naik dari posisi Selasa (20/2) Rp15.600 per kg untuk medium I dan Rp15.500 untuk medium II.

Sebaliknya, beras kelas super justru turun, yakni dari Rp16.900 pada Selasa (20/2) menjadi Rp16.750 untuk super I, dan dari Rp16.450 menjadi Rp16.100 per kg untuk super II.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar