c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

20 Mei 2024

11:43 WIB

Jokowi: 500 Juta Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan Di 2050

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan 500 juta petani kecil diprediksi paling rentan mengalami kekeringan di 2050.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

<p>Jokowi: 500 Juta Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan Di 2050</p>
<p>Jokowi: 500 Juta Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan Di 2050</p>

Presiden Joko Widodo menggelar jamuan santap malam untuk para pemimpin dan delegasi yang hadir pada KTT World Water Forum (WWF) ke-10 di Taman Budaya GWK Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Minggu, 19 Mei 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr. 

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan 500 juta petani kecil diprediksi paling rentan mengalami kekeringan di 2050

“Di tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80% pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan,” jelasnya, saat membuka Forum Air Sedunia (WWF) ke-10 di Bali, Senin (20/5) dipantau secara daring.

Jokowi menyampaikan dari 72% permukaan bumi yang tertutup air, hanya satu persen yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi.

Untuk itu, dia menegaskan tanpa air, tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, dan tidak ada kehidupan. 

“Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga,” jelasnya menegaskan.

Baca Juga: 670 Unit EV Bakal Ramaikan KTT WWF Bali, PLN Siapkan 52 Charging Station

Sementara di Indonesia, kata Jokowi, sebagai negara dengan luas perairan yang mencapai 65%, Indonesia kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air, mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai, sampai tepian danau.

Disampaikannya, masyarakat Indonesia memiliki nilai budaya terhadap air, salah satunya adalah sistem subak di Bali yang dipraktikan sejak abad 11 yang lalu dan diakui sebagai warisan budaya dunia.

Selain itu, bagi masyarakat Bali, air adalah kemuliaan yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama.

Baca Juga: Mengenal Desa Wisata Jatiluwih Yang Siap Sambut Delegasi WWF 2024

Hal tersebut sejalan dengan tema WWF tahun ini, yaitu “Air bagi Kemakmuran Bersama” yang bisa dimaknai menjadi 3 prinsip dasar, yaitu menghindari persaingan dan mendorong pemerataan, mengedepankan kerja sama inklusif termasuk penggunaan teknologi dan pembiayaan inovatif, serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.

“Ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci, yaitu kolaborasi,” ujar Jokowi.

Di Indonesia, kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam merestorasi Sungai Citarum serta pengembangan energi hijau, solar panel terapung di waduk Cirata, menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia.

“Dengan berkumpulnya kita di Bali hari ini, tentu Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air,” tambahnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar