09 Oktober 2024
12:34 WIB
Jobstreet Ungkap Strategi Keluar Dari Middle Income Trap
Jobstreet by SEEK mengungkapkan cara untuk keluar dari middle income trap, apa saja?
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Ilustrasi. Sejumlah calon tenaga kerja melakukan pendaftaran di salah satu stan pada bursa kerja di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/11/2021). Antara Foto/Basri Marzuki
JAKARTA - Saat ini, ancaman fenomena middle income trap menjadi salah satu tantangan utama bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sebagai platform karier digital, Jobstreet by SEEK menyatakan dukungan untuk peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) angkatan kerja produktif Indonesia melalui perluasan akses lowongan kerja serta memberdayakan tenaga kerja melalui platform pencarian kerja yang aman dan terpercaya.
“Penting bagi perusahaan dan pemberi kerja untuk memanfaat momentum positif ekonomi nasional dalam rangka mengembangkan industri, serta tidak terpengaruh oleh risiko faktor eksternal seperti resesi dunia global maupun melambatnya pertumbuhan ekonomi secara global,” kata COO Jobstreet Varun Mehta dalam pernyataan resmi, Rabu (9/10).
Berdasarkan laporan "World Development Report 2024: The Middle Income Trap" yang dirilis oleh Bank Dunia pada Agustus lalu, Indonesia merupakan salah satu negara berpenghasilan menengah-atas yang berisiko terjebak dalam fenomena ini.
Baca Juga: INDEF Ungkap Trik Indonesia Lepas Dari Jerat Middle Income Trap
Tidak hanya itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2024 menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah penduduk kelas menengah Indonesia, dari 57,33 juta jiwa pada 2019 menjadi 47,85 juta jiwa pada 2024.
Penurunan ini disebabkan oleh dampak pandemi covid-19, terutama pada sektor formal yang banyak masyarakat kehilangan pekerja sehingga memperburuk situasi tenaga kerja di Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan ini, Varun mengatakan, diperlukan langkah-langkah untuk membuka akses ke peluang kerja yang lebih luas dan berkualitas, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Strategi yang berfokus pada peningkatan keterampilan, inovasi di sektor pekerjaan, dan dukungan terhadap lapangan kerja baru menjadi kunci untuk membantu Indonesia keluar dari potensi jebakan ini,” kata dia.
Untuk menghadapi ancaman middle income trap di Indonesia, berikut beberapa strategi penting yang dapat diterapkan:
1. Mengedepankan Investasi pada Peningkatan Keterampilan dan Pendidikan Teknologi
Dunia kerja terus berkembang dengan pesat, didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin cepat. Oleh karena itu, penting untuk terus mengedepankan investasi pada pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sehingga memungkinkan para profesional untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru guna mempercepat proses adaptasi terhadap pasar ketenagakerjaan.
Penting bagi para profesional untuk memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Selain melakukan reskilling, upskilling merupakan hal utama yang harus dibudayakan dan dilakukan secara berkala agar masyarakat Indonesia dapat terus beradaptasi dengan kondisi perekonomian saat ini, baik itu melalui pengembangan pembelajaran bahasa asing maupun teknologi.
2. Pengembangan Sektor Industri Utama di Indonesia
Diversifikasi ekonomi merupakan langkah krusial dalam mengurangi ketergantungan pada industri tradisional dan membuka peluang kerja baru yang lebih luas. Dengan merambah ke sektor-sektor yang sedang berkembang pesat - suatu negara dapat menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih kuat.
“Jobstreet by SEEK berperan dalam menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor-sektor yang sedang bertumbuh. Sebagai contoh, perusahaan dari industri manufaktur, pariwisata, dan hospitality termasuk dalam industri teratas di platform Jobstreet by SEEK yang terus membutuhkan banyak pekerja,” jelas Varun.
Baca Juga: Produktivitas Jadi Kunci RI Lepas dari Jebakan Pendapatan Menengah
3. Dukungan Penuh dari Pemerintah untuk Menjaga Stabilitas Ekonomi
Dukungan kebijakan moneter dan fiskal yang tepat dari pemerintah, serta kolaborasi aktif dengan sektor swasta, merupakan salah satu kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan ekosistem kerja yang sehat, di mana kebijakan-kebijakan ini akan mengurangi berbagai risiko lain seperti inflasi maupun defisit.
“Jobstreet by SEEK mengambil peran untuk terus menjalin kolaborasi aktif bersama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, khususnya melalui gerakan #NextMillionJobs dalam mengurangi skala tingkat pengangguran di Indonesia,” kata dia.
4. Meningkatkan Akses Peluang Kerja di Wilayah-Wilayah Luar Pulau Jawa
Presiden Joko Widodo baru baru ini menekankan pentingnya pembukaan lapangan kerja baru, di tengah adanya peningkatan penggunaan teknologi di berbagai sektor serta adanya proyeksi bahwa sekitar 85 juta pekerjaan akan terancam hilang di tahun 2025 mendatang.
Varun menerangkan, Jobstreet by SEEK akan membantu perluasan lapangan kerja melalui program iklan lowongan kerja gratis yang ditujukan bagi perusahaan untuk memasang iklan lowongan pekerjaan secara gratis di wilayah luar Pulau Jawa guna membuka lebih banyak kesempatan bagi pencari kerja di seluruh Indonesia secara merata.
“Menghadapi fenomena Middle Income Trap tentunya memerlukan kontribusi nyata dari berbagai pihak. Melalui gerakan #NextMillionJobs, Jobstreet by SEEK terus berupaya untuk menciptakan lebih dari satu juta peluang kerja baru dalam setahun untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja, meningkatkan peluang kerja yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta pengentasan middle income trap,” tandasnya.