c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

13 Desember 2023

12:27 WIB

Jelang Akhir Tahun, Saham PGEO Meroket 20,5%

Berada dalam posisi solid untuk terus berkembang, capaian laba bersih PGE per kuartal III 2023 sentuh US$133,4 juta.

Penulis: Yoseph Krishna

Jelang Akhir Tahun, Saham PGEO Meroket 20,5%
Jelang Akhir Tahun, Saham PGEO Meroket 20,5%
Wilayah kerja Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Antara Foto/Olha Mulalinda

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) berhasil mencatatkan peningkatan saham per 11 Desember 2023 sebesar 20,54% sejak pertama kali melantai di bursa pada Februari 2023 silam.

Bahkan berdasarkan pantauan Validnews, Rabu (13/12) pukul 10.10 WIB, saham PGEO kembali terkerek naik sebesar 26,29% atau 230 poin menjadi ke level Rp1.105 per saham dari awal IPO Rp875 per saham.

Emiten berkode saham PGEO itu pun tercatat sebagai aksi korporasi terbesar ke-5 di bursa saham dengan pendapatan Rp9,05 triliun dan oversubscription hingga 3,81 kali.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi lewat keterangan tertulisnya meyakini pencapaian itu ditambah dengan market capitalization PGEO yang per 11 Desember 2023 tercatat sebesar Rp48,4 triliun.

"Ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap kemajuan energi terbarukan, khususnya panas bumi di Indonesia. Selama beroperasi, kami mencoba accelerate but realistically," tutur Julfi, Rabu (13/12).

Baca Juga: Gandeng 2 Pemain Global, PGE Jajaki Peluang Panas Bumi di Kotamobagu

Per kuartal III, laba bersih PGE tercatat mencapai US$133,4 juta atau melampaui raihan laba sepanjang 2022 sebesar US$127,3 juta.

Soal akselerasi bisnis, Julfi menerangkan pihaknya mengatasi tantangan dengan mengubah model bisnis yang mampu berkontribusi terhadap peningkatan produksi oleh perseroan.

"Bottleneck kami atasi dengan perubahan model bisnis yang mampu memberi kontribusi positif terhadap peningkatan produksi," kata dia.

Di samping itu, ekspansi turut menjadi prioritas utama dari anak usaha Subholding Pertamina New & Renewable Energy (NRE), setidaknya dalam dua tahun ke depan.

Khusus tahun ini, PGE menggagas ambisi untuk menjadi 1 GW company yang diharapkan dapat tercapai tahun 2025 mendatang dengan strategi quick wins dan penerapan teknologi co-generation pada beberapa area.

"Saat ini perseroan sedang berproses untuk mencapai target tersebut, tentunya dengan bantuan optimalisasi value creation," sebut Julfi.

Kolaborasi
Lebih lanjut, Julfi mengatakan PGE turut menjalin kolaborasi dengan sejumlah pihak untuk mengembangkan bisnis. Salah satunya, ialah kolaborasi dengan Pertamina NRE dan Pertamina Patra Niaga guna mendorong komersialisasi karbon.

Tahun ini, PGE sudah membukukan pendapatan kredit karbon sebesar US$732 ribu. Hal tersebut merupakan pendapatan perdana dari bursa karbon Indonesia.

"Kami dorong komersialisasi karbon, termasuk juga memasok karbon ke agregator utama PGE, yakni Pertamina NRE pada bursa karbon Indonesia," imbuhnya.

Baca Juga: BCA Beli Unit Karbon PGE di Bursa Karbon

Di kancah global, PGE tahun ini juga telah resmi bermitra dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) guna mengembangkan potensi panas bumi 140 MW pada konsesi Longonot, Kenya. 

Kemudian, kemitraan juga terjalin antara PGE dan Geothermal Development Company (GDC) untuk pengembangan potensi panas bumi 3x100 MW pada konsesi Suswa, Kenya.

Wujud keseriusan perusahaan pelat merah tersebut dalam mengembangkan panas bumi juga dituangkan lewat pembentukan Joint Venture Company (JVC) bersama Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd. untuk mengembangkan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Way Ratai, Lampung.

"Perusahaan yang dinamai PT Cahaya Anagata Energy ini mencerminkan komitmen kedua pihak untuk mengembangkan EBT sebagai energi masa depan," kata Julfi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar